Rexy Mainaky kembali ke Indonesia dan masuk ke pelatnas sebagai Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI pada 2013.
Penulis: Aprelia Wulansari
Sejak saat itu, mantan pebulu tangkis nasional berusia 48 tahun ini melakukan sejumlah perubahan dan membuat program yang diperlukan untuk pelatnas.
Hasilnya, tradisi emas Indonesia kembali berlanjut pada Olimpiade Rio 2016 setelah sempat terhenti di Olimpiade London 2012.
Akan tetapi, peraih emas Olimpiade Atlanta 1996 bersama Ricky Soebagja ini sekarang tak lagi bergabung dengan pelatnas karena ayah dua anak ini tidak masuk dalam daftar kepengurusan PBSI periode 2016-2020 yang dipimpin Wiranto.
Apa rencana Rexy selanjutnya? Berikut penuturan pria yang pernah melatih di Inggris, Malaysia, dan Filipina ini ketika ditemui di FX, Jakarta, Jumat (9/12/2016).
Apa langkah selanjutnya setelah tak lagi menjadi pengurus PBSI?
Saya akan membuka akademi bulu tangkis di Depok Timur. Saya pernah tinggal lama di sana dan banyak yang bermain bulu tangkis di tempat tersebut. Selain itu, di sana juga terdapat hall bulu tangkis.
Saya ingin membuat akademi ini untuk menyuplai pemain ke tim nasional. Akademi ini menargetkan anak-anak di bawah usia 10 tahun. Bisa mendapat 100 anak saja sudah baik.
Tetai, saya tak mau membuat akademi yang hanya fokus menciptakan pemain. Akademi ini juga mendorong orang-orang tua untuk mulai berlatih. Saya ingin mengajak semua orang untuk sehat. Artinya, tak ada batasan. Umur berapa pun bisa bermain di akademi ini.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar