Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Wawancara Rexy Mainaky: Saya Ingin Belajar Berenang

By Rabu, 14 Desember 2016 | 17:45 WIB
Mantan Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Indonesia (PP PBSI) Rexy Mainaky berfoto seusai berbincang dengan rekan-rekan media di kawasan Senayan, Jakarta, Jumat (9/12/2016).
DIYA FARIDA PURNAWANGSUNI/JUARA.NET
Mantan Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Indonesia (PP PBSI) Rexy Mainaky berfoto seusai berbincang dengan rekan-rekan media di kawasan Senayan, Jakarta, Jumat (9/12/2016).

Rexy Mainaky kembali ke Indonesia dan masuk ke pelatnas sebagai Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI pada 2013.

Penulis: Aprelia Wulansari

Sejak saat itu, mantan pebulu tangkis nasional berusia 48 tahun ini melakukan sejumlah perubahan dan membuat program yang diperlukan untuk pelatnas.

Hasilnya, tradisi emas Indonesia kembali berlanjut pada Olimpiade Rio 2016 setelah sempat terhenti di Olimpiade London 2012.

Akan tetapi, peraih emas Olimpiade Atlanta 1996 bersama Ricky Soebagja ini sekarang tak lagi bergabung dengan pelatnas karena ayah dua anak ini tidak masuk dalam daftar kepengurusan PBSI periode 2016-2020 yang dipimpin Wiranto.

Apa rencana Rexy selanjutnya? Berikut penuturan pria yang pernah melatih di Inggris, Malaysia, dan Filipina ini ketika ditemui di FX, Jakarta, Jumat (9/12/2016).

Apa langkah selanjutnya setelah tak lagi menjadi pengurus PBSI?

Saya akan membuka akademi bulu tangkis di Depok Timur. Saya pernah tinggal lama di sana dan banyak yang bermain bulu tangkis di tempat tersebut. Selain itu, di sana juga terdapat hall bulu tangkis.

Saya ingin membuat akademi ini untuk menyuplai pemain ke tim nasional. Akademi ini menargetkan anak-anak di bawah usia 10 tahun. Bisa mendapat 100 anak saja sudah baik.

Tetai, saya tak mau membuat akademi yang hanya fokus menciptakan pemain. Akademi ini juga mendorong orang-orang tua untuk mulai berlatih. Saya ingin mengajak semua orang untuk sehat. Artinya, tak ada batasan. Umur berapa pun bisa bermain di akademi ini.

Mereka tinggal datang, berkomitmen bisa hari apa saja, kami menyediakan lapangan dan pelatih.

Apakah ada program lainnya?

Saya memiliki beberapa teman yang membuka akademi di Swiss, Jerman, dan Inggris. Jadi, ketika akademi saya berjalan, kami bisa membuat pertukaran tempat latihan. Mereka bisa berlatih di sini atau kita yang mengadakan latihan di sana.

Kapan akademi ini akan diresmikan?

Saya masih merencanakannya pelan-pelan karena yang terburu-buru itu tidak baik. Namanya juga masih dalam proses dan saya juga masih mencari orang-orang yang mau bekerja di akademi ini.

Kabarnya Anda ditawari menjadi pelatih di negara lain?

Saya bersyukur kalau ada yang menawari. Saya fokus ke akademi, tapi kalau ada tawaran, ya, kenapa tidak? Yang pasti, saya selalu mengatakan bahwa saya sudah berikan yang terbaik, bahkan waktu masih menjadi pemain. Selain itu, saya berpikir untuk berkumpul dengan keluarga dulu untuk saat ini.

Saya dikontak oleh Thailand untuk menjadi kepala pelatih mereka. Mereka ingin saya secepatnya memberikan keputusan, tapi saya harus bicara dengan istri saya dulu.

Apakah ada pemberitahuan sebelumnya bahwa Anda tak lagi menjadi Kabid Binpres PBSI?

Terus terang sampai kepengurusan diumumkan, tak ada yang mengomunikasikan hal tersebut. Mungkin ke pengurus yang lain juga begitu. Sampai pengumuman kepengurusan baru, tak ada perbincangan sama sekali.

Apakah Anda merasa terganggu dengan hal tersebut?

Buat saya, tidak apa-apa. Pada prinsipnya, apa yang sudah saya lakukan dan tujuan sudah tercapai yakni medali emas Olimpiade sudah kembali diraih. Emas Olimpiade ini menjadi promosi yang baik untuk daerah-daerah kembali menggeliat.

Saya pernah (melatih) di Inggris lima tahun, di Malaysia tujuh tahun, dan di Filipina setahun. Saya sudah terbiasa dengan sistem kerja profesional dan saya tahu konsekuensinya.

Apa hal yang paling berkesan selama menjadi pengurus?

Selama tiga tahun, kerja sama dan komunikasi yang lancar. Dari sesuatu yang orang anggap agak berat, di mana tradisi emas berakhir di Olimpiade 2012, kami bisa luruskan. Saya meninggalkan kesan bahwa PBSI tak seburuk yang orang kira.

Seandainya ditawari kembali menjadi pelatih di pelatnas?

Pelatih yang bisa melatih di mana pun, dia pasti ingin kembali ke negaranya karena itu adalah suatu kebanggaan.

Sampai kapan akan bersentuhan dengan bulu tangkis?

Saya akan terus bersentuhan dengan bulu tangkis seumur hidup.

Selain membuat akademi, apakah memiliki rencana lain?

Saya mungkin ingin belajar berenang karena saya tidak bisa berenang.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Delia Mustikasari
Sumber : Tabloid BOLA


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X