Regista atau deeplying playmaker. Pemain yang beroperasi di belakang garis lini tengah, mendikte tempo permainan dan mengorkestrasikan pergerakan seluruh tim.
Penulis: Dwi Widijatmiko
Dengan tanggung jawab sebesar itu, seorang regista wajib memiliki akurasi operan tinggi. Karakter tersebut akan membantu tim bisa mengalirkan bola dengan lebih lancar. Andrea Pirlo, Xabi Alonso, dan Xavi adalah contohnya.
Saat ini Milan memercayakan peran sebagai regista kepada Manuel Locatelli. Performa gelandang berusia 18 tahun itu sama sekali tidak jelek.
Tetapi, karena masih sangat muda, Locatelli kadang masih membuat kesalahan. Gawatnya, karena dia berdiri di depan garis pertahanan, kesalahan itu beberapa kali nyaris berakibat fatal bagi Milan.
Contohnya dalam laga melawan Empoli (26/11) dan Crotone (4/12). Kesalahan operan Locatelli membuat lawan mempunyai peluang mencetak gol.
Sejauh ini akurasi operan Locatelli hanya mencapai 82,4 persen per pertandingan. Masih jauh dari statistik yang semestinya dimiliki oleh regista ideal.
Baca Juga:
- Pioli: Inter Buktikan Tak Layak di Posisi Ke-11!
- Ibrahimovic Tak Mau Lagi Beri Jatah Free-kick ke Pogba
- Klopp: Apa Karius Seharusnya Bisa Tepis Tendangan Bebas Payet?
Terkait hal itu, seorang pemain Milan yang lain mencuri perhatian karena dia ternyata memiliki akurasi operan yang jauh melampaui sang regista. Orang itu adalah Mario Pasalic. Operannya memiliki akurasi 91,7 persen.
Dipinjam dari Chelsea pada musim panas lalu, Pasalic baru melakoni debut pada 30 Oktober. Pemain asal Kroasia ini menggantikan M'Baye Niang pada menit ke-62 laga melawan Pescara.
Saat itu Pasalic langsung memperlihatkan bahwa dia punya keunggulan dalam akurasi operan. Pasalic melepas 19 operan dan semuanya tepat ke sasaran alias akurasi 100 persen!
Baru Partai Mudah
Akurasi operan semakin tinggi berarti si pemain semakin jarang membuat tim kehilangan bola. Pasalic pun mendapatkan kepercayaan menjadi starter saat Milan melawan Palermo (6/11), Empoli, dan Crotone.
Dalam tiga partai itu, Pasalic selalu menjadi gelandang starter yang akurasi operannya paling tinggi. Dalam penampilan terbaru akhir pekan kemarin, Pasalic untuk pertama kalinya tampil penuh selama 90 menit dan ia bahkan membukukan gol pertamanya bagi Tim Merah- Hitam.
Agen Pasalic pun merasa jemawa untuk mempromosikan kliennya. "Kita bicara tentang seorang pemain yang dengan mudah bisa menjadi starter Milan dan timnas Kroasia. Kualitasnya tidak bisa dipertanyakan," kata Vincenzo Cavaliere kepada TMW.
Kalau begitu, sudah waktunya sekarang Pasalic mengambil alih tongkat regista tim dari tangan Locatelli? Nanti dulu.
Faktanya Pasalic hanya menjadi starter dalam partai melawan tim-tim lemah penghuni papan bawah klasemen. Saat Milan mentas di derby della Madonnina menghadapi Inter (20/11), dia cuma merumput selama dua menit sebagai pengganti Giacomo Bonaventura.
Kalau akhir pekan nanti dipercaya lagi menjadi starter menghadapi Roma dalam "play-off" untuk peringkat dua dan kembali bermain bagus, barulah Milanisti bisa mulai memperdebatkan siapa regista tim yang lebih baik: Pasalic atau Locatelli.
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | Tabloid BOLA No.2.723 |
Komentar