Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Tradisi Italia di Chelsea Masih Berjalan

By Jumat, 2 Desember 2016 | 10:05 WIB
Manajer Chelsea, Antonio Conte, memberikan instruksi kepada pemainnya saat laga Premier League kontra Southampton, di Stadion St Mary, Minggu (30/10/2016).
GLYN KIRK/AFP
Manajer Chelsea, Antonio Conte, memberikan instruksi kepada pemainnya saat laga Premier League kontra Southampton, di Stadion St Mary, Minggu (30/10/2016).

Manis dan Pahit

Kisah manajer asal Italia sendiri terbilang bagus di Chelsea. Dimulai Vialli, yang tidak hanya tercatat sebagai manajer Italia pertama bagi Chelsea, melainkan pula sebagai pelatih pertama asal Italia yang menukangi tim di Liga Inggris.

Vialli menggantikan posisi Ruud Gullit pada Februari 1998 dengan kisah paling manis, yaitu membawa Chelsea memenangi Piala Winner 1999. Vialli tercatat sebagai manajer termuda yang pernah meraih gelar juara di level Eropa.

Ranieri lalu masuk pada 2000 dengan membawa kendala bahasa. Saat berada di Chelsea, Ranieri mendapat julukan The Tinkerman karena terkesan ia gemar melakukan perbaikan yang sebenarnya tidak perlu. Namun, meski menghasilkan pemain bagus seperti John Terry dan Frank Lampard, Ranieri mengakhiri kariernya sebagai manajer di Chelsea pada 2004 tanpa gelar.

Lima tahun setelah pemecatan Ranieri, Chelsea mendatangkan pelatih asal Italia lagi, yaitu Ancelotti, yang terkenal dengan kesuksesannya bersama AC Milan, terutama di kancah Liga Champions.

Ancelotti mengawali kiprahnya di Chelsea dengan membawa The Blues memenangi Community Shield. Akan tetapi, Ancelotti justru gagal membawa Chelsea sukses di Liga Champions usai ditekuk Inter Milan pada babak 16 besar.

Meski Ancelotti mampu mempersembahkan trofi juara Premier League dan Piala FA, ia akhirnya dipecat pada musim ketiganya bersama Chelsea setelah rentetan hasil buruk yang didapatkan, baik di ajang domestik maupun kompetisi Eropa.

Kemudian Di Matteo datang pada 2012 sebagai pelatih caretaker menggantikan posisi manajer asal Portugal, Andre Villas Boas, yang dipecat. Di Matteo langsung menghadirkan cerita mahaindah dengan mewujudkan mimpi Abramovich melihat Chelsea menjuarai Liga Champions.

Berkat cerita manis itulah Di Matteo pada musim berikutnya diangkat sebagai manajer Chelsea. Sayang, dengan status tersebut, Di Matteo justru seperti kehilangan taji dan akhirnya dipecat setelah gagal membawa Chelsea lolos fase grup Liga Champions. Posisinya kemudian digantikan oleh Rafael Benitez.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Aloysius Gonsaga
Sumber : Tabloid BOLA


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X