Akan tetapi, hasil negatif di rumah Leganes ternyata membuktikan bahwa Caparros butuh lebih dari sekadar merotasi skuat.
“Ternyata sangat banyak yang harus dibenahi. Tim ini jelas belum tampil baik, terutama pada saat berduel satu lawan satu, juga saat bertahan,” begitu kesan pertama Caparros, seperti dikutip Marca.
Hal yang coba ditekankan adalah upaya untuk tampil solid sebagai sebuah kesatuan utuh. Pada dasarnya Osasuna adalah tipe tim seperti ini.
Begitu pula deretan tim yang sebelumnya dilatih Caparros, juga punya tendensi untuk meminimalisasi ketangguhan individual dan lebih suka bermain secara kolektif.
Langsung Move On
Menurut Caparros lagi, dirinya melihat personel Osasuna punya kualitas individu yang bisa diandalkan. Namun, belum sepenuhnya bermain nyetel satu sama lain.
“Antusiasme pemain pada saat berlatih tampak begitu tinggi. Kini tinggal bagaimana mereka bisa mentransfer sikap tersebut pada saat bertanding,” imbuhnya.
Hanya sepekan waktu yang dimiliki Caparros untuk memastikan perubahan pada timnya. Tak boleh lebih. Maklum, rival yang datang untuk menguji sistem anyar Caparros ini adalah Atletico Madrid.
Meski sukses memenangi duel terakhir dengan skor 3-0 pada musim 2013/14, situasinya kali ini tak sama.
Lolo tak lagi memimpin lini tengah mereka. Armenteros tak bisa diandalkan untuk mengirim umpan-umpan ciamik.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar