Contoh paling aktual adalah Emerson Ferreira dan Fabio Cannavaro, yang didatangkan Los Blancos dari Tim Zebra pada 2006. Tanpa perlu waktu lama, mereka langsung mampu membantu Madrid arahan Fabio Capello meraih titel La Liga 2006/07.
Padahal, sebelum Emerson dan Cannavaro direkrut, Madrid berpuasa gelar La Liga dalam tiga musim beruntun, yakni 2003/04, 2004/05, dan 2005/06.
Emerson memang tak memegang peran sentral dan hanya bertahan semusim di Santiago Bernabeu. Di lain pihak, kontribusi Cannavaro sangatlah besar.
Nama terakhir bahkan masih menghuni skuat inti Madrid yang meraih status kampiun La Liga pada 2007/08 bersama pelatih Bernd Schuster. Saat itu, Cannavaro sudah menginjak usia 34 tahun.
Ketagihan
Mundur lagi, tepatnya pada musim 2001/02, Madrid memiliki Zinedine Zidane. Gelandang jenius asal Prancis yang kini mengarsiteki Madrid itu datang dengan label keren: pemain termahal sejagad.
Zidane segera membuktikan bahwa Madrid tak salah menebusnya dengan harga mahal. Gelar liga memang tak langsung digenggam, akan tetapi Zidane menjadi bintang kesuksesan Los Blancos meraih gelar Liga Champion 2001/02.
Dia bahkan mencetak gol penentu kemenangan 2-1 tim atas Leverkusen di Hampden Park dengan cara yang spektakuler. Pria yang akrab disapa Zizou itu lantas mempersembahkan gelar juara La Liga pada musim berikut.
Kisah-kisah Emerson, Cannavaro, dan Zidane yang langsung menghadirkan kesuksesan plus performa mantap Morata pada 2016/17 tampaknya bikin Madrid ketagihan.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA No.2.718 |
Komentar