Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Ketika Inter Bermain Sepenuh Hati

By Rabu, 23 November 2016 | 17:01 WIB
Gelandang Inter Milan, Antonio Candreva, merayakan gol yang dia cetak ke gawang Southampton dalam laga Grup K Liga Europa di Giuseppe Meazza, Milan, Italia, Kamis (20/10/2016).
GIUSEPPE CACACE/AFP
Gelandang Inter Milan, Antonio Candreva, merayakan gol yang dia cetak ke gawang Southampton dalam laga Grup K Liga Europa di Giuseppe Meazza, Milan, Italia, Kamis (20/10/2016).

Inter Milan bermain dengan sepenuh hati ketika menjalani derbi Milan kontra Milan di San Siro, Minggu (20/11).

Penulis: Anggun Pratama

Hasil imbang 2-2 disambut gembira, terlebih setelah I Nerazzurri meraih satu poin itu berkat gol dramatis Ivan Perisic ketika duel sudah berjalan dua menit di masa tambahan waktu.

"Hasil imbang ini membuat saya puas. Saya melihat Inter bermain dengan jiwa. Saya melihat banyak hal positif, tetapi banyak hal lain yang bisa kami perbaiki," tutur pelatih anyar Inter, Stefano Pioli, di Sport Mediaset.

Baca juga:

Inter Milan tampil dominan di laga ini. Lega Serie A mencatat Inter menguasai laga hingga 65 persen. Total tembakan 18 kali berbanding 10 milik Milan menunjukkan agresivitas Tim Biru-Hitam.

Hanya, penyelesaian akhir yang buruk plus cara bertahan yang tak sempurna membuat Inter tak bisa mendapatkan tiga angka.

"Saya melakukan segala yang diperintahkan oleh pelatih. Kami mengendalikan laga. Melihat penampilan kami, gol Milan sungguh disayangkan. Kami jelas layak mendapatkan lebih dari hasil imbang," tutur gelandang Geoffrey Kondogbia di Inter Channel.

Sebagai gambaran performa Inter, Marcelo Brozovic menciptakan delapan peluang gol via operan kunci.

Dalam aspek yang sama, Milan secara tim hanya membuat delapan operan kunci!

Secara total, Inter menciptakan 19 operan kunci. Seperti kata Stefano Pioli, timnya harus lebih kejam dalam memanfaatkan peluang.

Pioli boleh sedikit bangga melihat performa anak asuhnya. Tim menunjukkan determinasi tinggi dengan harus dua kali menyamakan kedudukan.

Terlebih Inter terus berusaha menyamakan skor hingga mencapai tendangan terakhir di laga tersebut. Secara psikologis, kondisi tersebut tentu sinyal positif.

Walau bermain bagus, Inter tetap harus melanjutkan kerja keras serupa di laga lain.

Kekhawatiran ini muncul sebab sudah banyak contoh, terutama di Inter, bahwa kehadiran pelatih anyar di tengah musim lebih sering memberikan antusiasme di awal, tetapi kendor seiring perjalanan waktu.

Terlebih, Inter memiliki jadwal berat hingga awal Desember.

Setelah melawan Milan, I Nerazzurri harus melawat ke Israel guna melawan Hapoel Be'er Sheva di laga ke-5 fase grup Liga Europa, kemudian menjamu Fiorentina, dan bertandang ke Napoli.

"Kami kebobolan karena dua kecerobohan kami, tetapi layak mendapatkan poin ini. Milan jauh di atas, tetapi hari ini kami menunjukkan bisa bersaing dengan mereka. Sekarang kami harus mencoba memperbaiki posisi di Liga Europa setelah membuat awalan yang buruk," tutur Antonio Candreva.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Weshley Hutagalung
Sumber : Tabloid BOLA No.2.718


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X