Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Takdir dan Kebingungan Matteo Darmian di Man United

By Jumat, 18 November 2016 | 18:20 WIB
Bek Manchester United, Matteo Darmian (kiri), berebut bola dengan gelandang Swansea City, Wayne Routledge, dalam pertandingan Premier League 2016-2017 di Stadion Liberty, Swansea, Wales, pada 6 November 2016.
MICHAEL STEELE/GETTY IMAGES
Bek Manchester United, Matteo Darmian (kiri), berebut bola dengan gelandang Swansea City, Wayne Routledge, dalam pertandingan Premier League 2016-2017 di Stadion Liberty, Swansea, Wales, pada 6 November 2016.

“Itu adalah pertanyaan sulit. Pelatih membuat keputusan dan kami para pemain harus menerimanya. Saya selalu bekerja keras dan memberikan yang terbaik ketika ditunjuk dan saya akan meneruskannya,” kata Darmian.

Meski begitu, Darmian menegaskan dirinya tidak kekurangan determinasi karena sudah siap fundamental, khususnya dalam menghadapi kondisi tidak banyak mendapatkan kesempatan bermain.

Pelapis

Mungkin sudah takdir Darmian sebagai pemain pelapis. Ketika diboyong dari Torino dengan nilai transfer 296 miliar rupiah untuk durasi empat tahun, Manajer United terdahulu, Louis van Gaal, memang membelinya sebagai pelapis Valencia.

Padahal, bek dengan tinggi tubuh 182 cm itu dipuji oleh mantan pemain belakang Italia, Marco Materazzi. United disebut sangat beruntung bisa meminang Darmian.

“Di Piala Dunia 2014, Darmian bukan pemain terbaik, tapi dia merupakan pemain belakang terbaik Italia,” kata Materazzi.

Tekel Darmian terkenal keras. Pada musim 2012/13, ia tercatat sebagai pemain dengan tingkat kesuksesan tekel tertinggi di lima liga top Eropa. Darmian juga piawai dalam duel udara dan punya kemampuan lari kencang.


Bek Manchester United, Matteo Darmian, tampil pada laga kualifikasi Liga Champions kontra Club Brugge di Stadion Jan Breydel, 26 Agustus 2015.(Dean Mouhtaropoulos/Getty Images)

Namun, Darmian dinilai masih ragu dalam menusuk hingga kotak penalti lawan.

Hal inilah yang harus terus dicermati oleh Darmian, dalam arti meningkatkan agresivitas dalam menyerang serta kekuatan fisik, di mana pemain-pemain asal Italia kerap keteteran dalam hal tersebut.


Editor : Firzie A. Idris
Sumber : Tabloid BOLA


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X