Tahun Baru 2017 bagi MotoGP dimulai tanggal 15 November 2016. Bukan lucu-lucuan, tapi sungguhan. Hari itu persiapan intensif menjelang musim baru resmi dilakukan semua tim.
Penulis: Arief Kurniawan
Tempat yang dipilih adalah Sirkuit Valencia di Spanyol, sebuah pilihan lumrah mengingat seri terakhir baru saja digelar di sana dua hari sebelumnya. Yang menarik, pada tes hari pertama dari dua hari itu para pebalap langsung beradaptasi dengan tim baru mereka.
Yang paling disorot pastilah Jorge Lorenzo bersama Ducati.
Inilah tim pertama Lorenzo selain tim yang sudah sangat identik dengan dirinya di mana ia memulai debut dan meraih tiga gelar juara dunia dalam sembilan musim, Yamaha.
Hari pertama Lorenzo bersama motor Italia itu sangat mengejutkan. Bahkan sang juara dunia, Marc Marquez, mengakui kecepatan kompatriotnya tersebut.
"Ketika banyak yang bilang Lorenzo akan sulit beradaptasi dengan Ducati, mereka salah besar. Lorenzo terbukti mampu langsung tampil cepat," ujar Marquez seusai tes.
Yang paling senang dengan performa mengejutkan Lorenzo tentu saja pihak Ducati. Mereka bahkan sudah menyiapkan langkah-langkah agar bayaran mahal sekitar 12 juta euro per musim bagi Lorenzo berdampak langsung.
"Kami melihat seorang pebalap yang sangat profesional. Kami sangat senang dengan penampilan Lorenzo. Dia tidak boleh bicara ke media, tapi bicara ke tim dengan masukan yang sangat konstruktif," kata Direktur Sport Ducati, Paolo Ciabatti kepada Motogp.com.
Ucapan Ciabatti ini menyusul hasil tes di mana Lorenzo sangat kompetitif dengan berada di posisi ketiga.
Padahal pada hari pertama Lorenzo masih menggunakan motor 2016.
Baru pada hari kedua dia menjajal calon motor 2017. Keberadaan Casey Stoner, juara dunia 2007 bersama Ducati dan 2011 (Honda), ikut memperlancar proses adaptasi Lorenzo.
Walau tak boleh bicara, media yang meliput tes di Valencia tersebut melihat jelas keceriaan di wajah Lorenzo. Dia kerap tersenyum sambil mengacungkan jempol.
Vinales dan Yamaha
Selain Lorenzo, sorotan lain adalah Maverick Vinales. Mantan pebalap Suzuki ini pindah ke tim Jepang lain, Yamaha.
Karena secara teknis Yamaha memang lebih baik dari Ducati sepanjang 2016, Vinales pun tanpa kesulitan langsung bertengger di peringkat teratas pada hari pertama.
Pebalap berusia 21 tahun ini terlihat sangat nyaman dengan Yamaha, tim yang diakuinya sewaktu mengikat kontrak dulu bisa memberinya kesempatan menjadi juara dunia.
Pada hari kedua Vinales belum kehabisan bensin dan malah mempertajam waktunya. Gejala bahwa dia akan menjadi tandem sekaligus lawan sepadan Valentino Rossi sudah sangat kentara.
Baca Juga:
- Tips Fantasy Premier League Pekan Ke-12, Buang Ferrari Demi Buldoser
- Hanya Satu Pemain Man United yang Tak Pernah Kena 'Pengering Rambut' Ferguson
- Terkena Pengaruh Buruk Ronaldo, James Rodriguez Bisa Ditampar Jika Perkuat Tim Lain
Tentu saja untuk gejala yang satu ini tak bisa dianggap remeh oleh Rossi. Dia mesti selalu waspada dengan sepak terjang Vinales.
Rossi sendiri mengakui masih banyak pekerjaan rumah. Calon motor Yamaha 2017 masih perlu sentuhan ini dan itu. Masalahnya, waktu tercepat yang ia buat untuk berada di posisi dua pada hari pertama tes tersebut menggunakan sasis 2016.
"Begitu menggunakan sasis 2017 saya mengalami kecelakaan. Saya kehilangan banyak waktu untuk mengujinya lebih lama," ujar The Doctor dalam rilis Yamaha.
Tes dua hari di Valencia ini akan dilanjutkan dengan tes khusus di Jerez akhir bulan ini. Bedanya, karena sifatnya khusus, tidak semua pebalap baru diizinkan untuk ikut tes.
Alasan terikat kontrak hingga Desember 2016 mengemuka. Mereka baru boleh menguji lagi pada tahun baru sungguhan, 2017, di Sepang, Malaysia.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA No.2.717 |
Komentar