Pertahanan Chelsea sangat solid sejak Antonio Conte mengubah sistem timnya menjadi 3-4-3 sejak awal Oktober. Dalam lima laga Chelsea memakai sistem itu, gawang Thibout Courtois tak pernah kebobolan!
Penulis: Christian Gunawan
Tentu bukan hanya karena Courtois kiper top, tetapi juga karena teman-teman di depannya. Salah satu pemain yang langsung cocok dengan sistem anyar Conte adalah David Luiz.
Sosok yang unik mengingat Jose Mourinho tak suka dengan karakter bermain Luiz. Mou tak suka pemain belakang yang terlalu sering menguasai bola. Terlebih Luiz bukan dikenal sebagai bek yang disiplin soal posisi.
Pria berusia 29 tahun ini memang punya kemampuan dribel lumayan, maklum di awal kariernya ia merupakan gelandang serang.
Tetapi, yang membuat Luiz terkadang memicu frustrasi adalah pembuatan keputusannya yang kerap ceroboh.
Namun, kini bersama Conte bek asal Brasil itu berubah. Selain sudah lebih matang, karakter Luiz cocok dengan sistem tiga bek yang diinginkan Conte. Luiz menjadi bek sentral di antara tiga bek tengah.
Ia malah mendapat tugas lebih sebagai seorang gelandang ketimbang bek tengah. Eks Benfica itu menjadi pemain yang menginisiasi serangan The Blues.
"Ketika bermain dengan tiga bek di pertahanan, Anda pasti mencoba membangun serangan dari belakang ke para gelandang, sehingga peran gelandang lebih pada menciptakan peluang di depan," ujar Luiz sedikit mencoba menggambarkan taktik baru Chelsea itu.
Bila dibandingkan, Luiz menjalani tugas serupa dengan Leonardo Bonucci selama Conte di Juventus. Leo kerap menjadi sosok yang memulai serangan Juve.
Ia bisa mendistribusikan bola ke gelandang di depannya, atau malah langsung melepas operan jarak jauh ke penyerang yang sudah membuat pergerakan.
Baca Juga:
- Sadio Mane Idolai Pemain Kontroversial dengan Jumlah Kartu Kuning Lebih Banyak dari Gol
- Diperlakukan seperti Adik, Donnarumma Berterima Kasih kepada Buffon
- Cuma Butuh Satu Hari untuk Latihan, Sanchez Siap Ladeni Man United
Luiz serupa. Operan ke depannya jauh lebih banyak ketimbang dua partnernya di belakang, Gary Cahill dan Cesar Azpilicueta. Hal lain yang menarik adalah Conte membiarkan Luiz berkeliaran.
Ia sering bergerak dari posisinya buat menekan lawan.
Meski begitu, Conte tak khawatir karena Cahill dan Azpilicueta dijadikan pengaman dengan tetap disipilin menjaga ruang yang ditinggalkan Luiz.
Conte, seperti pelatih top lainnya, cermat memaksimalkan kelebihan dan hasrat pemainnya. Luiz menjadi bukti.
"Ia pemain hebat dengan teknik bagus. Ketika punya Luiz dalam tim, Anda bisa memulai permainan dari belakang, dan dalam ide sepak bola saya, saya sangat senang dengan kondisi ini," ucap Conte.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar