Yang pertama adalah fokus dalam pertahanan. Sejauh ini, City memperlihatkan mereka sering kehilangan konsentrasi yang berujung blunder.
Hingga pekan ke-11 EPL 2016/17, City telah membuat total tujuh defensive error. Rekor itu merupakan yang tertinggi saat ini. Jumlah yang sama dimiliki Swansea City, tim di peringkat 19 klasemen.
Mengekor dua tim itu dalam daftar kesalahan dalam bertahan adalah Crystal Palace dan Middlesbrough (6 kesalahan) serta Liverpool dan Leicester City (5).
Dari tujuh blunder City tadi, sebanyak dua kesalahan berakhir menjadi gol bagi kubu lawan.
Catatan yang kedua adalah penentuan formasi. Guardiola tampaknya masih bingung menentukan pola terbaik.
EPL baru berjalan 11 pekan, manajer asal Spanyol itu telah menggunakan lima formasi berbeda. Guardiola sepertinya akan terus menguras otak demi menemukan taktik terbaik.
Tapi, Guardiola jangan berlamalama. Tergusurnya mereka dari puncak klasemen, yang sempat diduduki sejak pekan kedua merupakan sinyal mendesaknya momen perbaikan.
Jika masih memakan waktu, City Guardiola akan sulit bersaing dengan Liverpool arahan Juergen Klopp dan Chelsea asuhan Antonio Conte. Baik Klopp maupun Conte telah menemukan formula terbaik di tim masing-masing.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA No.2.716 |
Komentar