Petinggi Lazio sedang harap-harap cemas. Klub beralias Biancoceleste (Putih-Biru Langit) menanti hak mereka meraih scudetto dikabulkan oleh Dewan Federal Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) 101 tahun setelah kompetisi berlalu!
Scudetto atau gelar Liga Italia yang menjadi kasus sengketa ialah titel pada 1914-1915. Lazio berjuang keras agar mendapatkan gelar tersebut sebagai titel bersama dengan Genoa.
Klub yang disebut terakhir adalah juara yang disahkan FIGC sejak 1919. Pada musim tersebut, kompetisi Liga Italia belum memakai format Serie A seperti sekarang.
Kejuaraan dibagi ke dalam grup regional berdasarkan letak geografis. Ketika kompetisi mendekati tahap-tahap akhir, Genoa memuncaki klasemen grup regional Italia Utara.
Sementara Lazio menjadi yang terbaik di regional Italia Tengah-Selatan. Gelar juara seharusnya ditentukan melalui partai final nasional yang mempertemukan tim terbaik dari masing-masing wilayah.
Namun, laga puncak batal digelar karena jatuhnya Perang Dunia I yang mengimbas Italia pada 24 Mei 1915.
La Lazio rende omaggio ai caduti del 1914-1915. Appuntamento venerdì 4 alle 11.30 al Verano. https://t.co/Mdzr0APuJE pic.twitter.com/F3kIAZN5TH
— Io Nasco Qui (@IoNascoQui) November 3, 2016
Empat tahun setelahnya, suasana politik membaik dan FIGC memutuskan untuk memberikan scudetto kepada Genoa.
Alasannya sangat naif. Genoa dipilih karena dianggap sebagai tim terkuat di Italia pada masa itu!
Dengan pemberian titel hadiah ini, Genoa jadi mendapatkan scudetto yang ke-7 sebelum menambahnya secara beruntun pada 1922-1924. Alasan tersebut digugat oleh Lazio.
Kubu Biancoceleste menempuh jalur hukum dengan menyertakan petisi berisi 30.000 tanda tangan suporter dan lembaran berkas berisi bukti substansial yang menguatkan alasan mereka berhak dianggap juara bersama.
"Scudetto itu sah buat kami. Gelar tersebut diambil dari tangan kami oleh perang," ujar Presiden Lazio, Claudio Lotito, dikutip dari ESPN FC.
Seabad setelah kontroversi tersebut, Lazio mendapatkan lampu hijau dari komisi beranggotakan 5 pengacara kompeten yang dinominasikan oleh FIGC. Pengesahan tinggal menanti kajian tim Dewan Federal.
Baca Juga:
- Cocoknya Kombinasi GuGun di Manchester City
- 5 Alasan Philippe Coutinho Cocok untuk Barcelona
- Kalahkan Persipura 2-0, Persib Lanjutkan Rekor Cantik di Kandang
"Keputusan pemberian gelar untuk Genoa merupakan bentuk arogansi. Namun, dengan berkas-berkas ini kami mengumpulkan bukti yang menunjukkan bagaimana hak Lazio terinjak-injak dan fakta telah dikaburkan," ucap pengacara Gianluca Mignogna kepada Radio Sei.
Jika tuntutan Lazio dikabulkan, gelar bersama Genoa pada 1914-1915 itu akan menjadi scudetto "pertama" atau ketiga secara keseluruhan dalam sejarah Biancoceleste.
Sejauh ini, scudetto resmi Lazio hadir pada Serie A 1973-1974 dan 1999-2000. Perjuangan soal titel seabad ini penting karena akan mendongkrak harga diri Lazio di hadapan rival sekota, AS Roma.
Ya, dengan tambahan gelar edisi 1914-1915, mereka akan menyejajarkan diri dengan Roma, yang telah meraih tiga scudetti (1941-1942, 1982-1983, 2000-2001).
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Berbagai sumber |
Komentar