Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Selangkah Lagi, Lazio Raih Scudetto Ke-3 Setelah Menanti 101 Tahun!

By Beri Bagja - Minggu, 13 November 2016 | 06:30 WIB
Para pemain Lazio berpose menjelang sepak mula partai Serie A di kandang SSC Napoli, Stadion San Paolo, Napoli, 5 November 2016.
MARCO ROSI/GETTY IMAGES
Para pemain Lazio berpose menjelang sepak mula partai Serie A di kandang SSC Napoli, Stadion San Paolo, Napoli, 5 November 2016.

Petinggi Lazio sedang harap-harap cemas. Klub beralias Biancoceleste (Putih-Biru Langit) menanti hak mereka meraih scudetto dikabulkan oleh Dewan Federal Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) 101 tahun setelah kompetisi berlalu!

Scudetto atau gelar Liga Italia yang menjadi kasus sengketa ialah titel pada 1914-1915. Lazio berjuang keras agar mendapatkan gelar tersebut sebagai titel bersama dengan Genoa.

Klub yang disebut terakhir adalah juara yang disahkan FIGC sejak 1919. Pada musim tersebut, kompetisi Liga Italia belum memakai format Serie A seperti sekarang.

Kejuaraan dibagi ke dalam grup regional berdasarkan letak geografis. Ketika kompetisi mendekati tahap-tahap akhir, Genoa memuncaki klasemen grup regional Italia Utara.

Sementara Lazio menjadi yang terbaik di regional Italia Tengah-Selatan. Gelar juara seharusnya ditentukan melalui partai final nasional yang mempertemukan tim terbaik dari masing-masing wilayah.

Namun, laga puncak batal digelar karena jatuhnya Perang Dunia I yang mengimbas Italia pada 24 Mei 1915. 

Empat tahun setelahnya, suasana politik membaik dan FIGC memutuskan untuk memberikan scudetto kepada Genoa.

Alasannya sangat naif. Genoa dipilih karena dianggap sebagai tim terkuat di Italia pada masa itu!

Dengan pemberian titel hadiah ini, Genoa jadi mendapatkan scudetto yang ke-7 sebelum menambahnya secara beruntun pada 1922-1924. Alasan tersebut digugat oleh Lazio.

Kubu Biancoceleste menempuh jalur hukum dengan menyertakan petisi berisi 30.000 tanda tangan suporter dan lembaran berkas berisi bukti substansial yang menguatkan alasan mereka berhak dianggap juara bersama.

"Scudetto itu sah buat kami. Gelar tersebut diambil dari tangan kami oleh perang," ujar Presiden Lazio, Claudio Lotito, dikutip dari ESPN FC.

Seabad setelah kontroversi tersebut, Lazio mendapatkan lampu hijau dari komisi beranggotakan 5 pengacara kompeten yang dinominasikan oleh FIGC. Pengesahan tinggal menanti kajian tim Dewan Federal.

Baca Juga:

"Keputusan pemberian gelar untuk Genoa merupakan bentuk arogansi. Namun, dengan berkas-berkas ini kami mengumpulkan bukti yang menunjukkan bagaimana hak Lazio terinjak-injak dan fakta telah dikaburkan," ucap pengacara Gianluca Mignogna kepada Radio Sei.

Jika tuntutan Lazio dikabulkan, gelar bersama Genoa pada 1914-1915 itu akan menjadi scudetto "pertama" atau ketiga secara keseluruhan dalam sejarah Biancoceleste.

Sejauh ini, scudetto resmi Lazio hadir pada Serie A 1973-1974 dan 1999-2000. Perjuangan soal titel seabad ini penting karena akan mendongkrak harga diri Lazio di hadapan rival sekota, AS Roma.

Ya, dengan tambahan gelar edisi 1914-1915, mereka akan menyejajarkan diri dengan Roma, yang telah meraih tiga scudetti (1941-1942, 1982-1983, 2000-2001).

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Beri Bagja
Sumber : Berbagai sumber


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X