Dia meneruskan pekerjaan Gerardo Martino di balik kemudi pasca-Piala Amerika 2016. Sisa 4 partai berujung kekalahan dan skor imbang sama banyak.
Dalam dua partai terakhir, Argentina bahkan gagal bikin gol karena kalah dari Brasil 0-3 dan Paraguay 0-1.
Mereka punya alternatif tak meyakinkan di lini depan dalam diri Ezequiel Lavezzi, yang cuma bermain di Liga China (Hebei Fortune), Angel Correa (Atletico Madrid), dan Lucas Pratto (Atletico Mineiro).
Baca Juga:
- Stefano Pioli dan Inter Milan, Cinta yang Tertunda 32 Tahun
- Darurat di Serie A: 193 Pemain Cedera dalam 12 Pekan!
- 5 Alasan Philippe Coutinho Cocok untuk Barcelona
Bauza dikritik keras kepala karena tak kunjung memanggil Icardi, yang memimpin daftar top scorer sementara Serie A 2016-2017 (10 gol). Kapten Inter Milan itu absen dari timnas sejak Oktober 2013.
Padahal, pemanggilan Icardi dinilai bakal menjadi solusi ketajaman Argentina ketika materi lini depan mereka sekarang tumpul.
"Mister Bauza, jika Anda tak punya nomor telepon Icardi, hubungi Javier Zanetti (Wakil Presiden Inter) dan istrinya, Wanda Nara. Jika mereka tak merespons, hubungi kantor Inter atau La Gazzetta dello Sport," begitu kritik kolumnis Marca, Fabian Torres, untuk Bauza.
"Berhenti bermain-main. Jika Inter dan Gazzetta tak menjawabnya atau Anda tak mengerti bahasa Italia, hubungi kami. Telepon Marca dan kami yang akan mengontak Mauro Icardi. Tolong lakukan itu, karena orang Argentina akan mengapresiasinya atau kami hanya akan menonton timnas lain di Piala Dunia 2018," tulis Torres lagi.
Akankah Bauza melunak dan mendengarkan kritik sang jurnalis, yang mewakili aspirasi publik Argentina?
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Berbagai sumber |
Komentar