"Setelah Piala Dunia 2012, saya dinginkan oleh sejumlah klub besar. Idola saya adalah Zidane dan dia telah membela sejumlah klub seperti Madrid. Saat saya dengar mereka mengajukan tawaran, khususnya Jose Mourinho. Saya bicara dengan dia melalui telepon. Saya memercayai dia dan pindah ke Madrid," kata Oezil.
"Namun segalanya berbeda. Jika Anda pindah dari Werder Bremen ke klub besar dan bergabung dengan pemain besar saat Anda duduk di sana kali pertama, apa yang Anda bisa katakan? Kamu bukan siapa-siapa,"
"Jika Anda membela Madrid, sekalipun seri melawan Barcelona, hasil tersebut buruk. Anda harus memenangi setiap laga. Jika Anda menang 10 pertandingan beruntun dan kemudian imbang melawan tim kecil di kandang sendiri, setelah itu Anda langsung mendapatkan tekanan. Karea itu, saya belajar mengontrol tekananan selama di sana dan menikmatinya," lanjut Oezil.
Kontrak Oezil sendiri bersama Arsenal tersisa 18 bulan. Oezil diharapkan Wenger untuk memperpanjang kontraknya sehingga dia bisa menjadi legenda di Emirates seperti Dennis Bergkamp.
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | London Evening Standard |
Komentar