Soal Konsistensi
Tapi, sudah seberapa sering Arsenal seperti ini? Menebar keyakinan pada awal atau pertengahan kompetisi, tapi kemudian kolaps dan akhirnya gagal menjadi juara.
Start bagus sudah dibikin Alexis Sanchez dkk. Yang dibutuhkan sekarang adalah konsistensi. Sejarah memperlihatkan saat menjadi juara bersama Wenger, Arsenal punya faktor tersebut.
Kalaupun performa menurun, yang bisa diukur dari perkembangan raihan rata-rata poin per partai, dekadensi tidak boleh terlalu drastis. Hal itu terjadi pada 1997-1998 dan 2003-2004.
Arsenal tidak boleh mengulangi kesalahan seperti yang masih segar dalam ingatan terjadi pada musim lalu. Pada paruh pertama kompetisi, The Gunners memimpin klasemen dengan rata-rata meraih 2,05 poin per partai. Di akhir musim angka itu anjlok menjadi 1,86 poin per pertandingan.
Wenger merasa sekarang sudah memiliki tim yang bisa tampil konsisten untuk merealisasikan target 82 hingga 86 poin.
"Kini kami berada di posisi yang lebih kompetitif daripada lima-enam tahun lalu. Ya, sekarang kami memiliki skuat yang diperlukan untuk menjadi juara dan tim ini harus menunjukkan punya kualitas untuk menjaga energi selama 10 bulan. Semua tergantung pemain, saya, dan sedikit keberuntungan soal cedera," kata Wenger.
"Kami telah belajar banyak dari kejadian musim lalu. Hasrat dan rasa lapar untuk mencapai hasil terbaik dimiliki tim ini dan kami harus mempertahankannya," lanjut manajer asal Prancis ini.
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | Tabloid BOLA No.2.712 |
Komentar