Philippe Coutinho, Roberto Firmino, Sadio Mane, dan James Milner, masing-masing mencetak 4 gol, sedangkan Adam Lallana (3), Dejan Lovren (2), serta Henderson, Emre Can, dan Joel Matip (1).
“Liverpool jelas kandidat kuat di jalur juara liga. Permainan mereka juga enak untuk dilihat. Bermain seperti ini, Liverpool bisa merasa selalu yakin bahwa jika lawan mencetak gol ke gawang mereka, akan lebih banyak gol yang mampu mereka ganti sarangkan.”
Para pandit sepak bola di sebagian besar media Negeri Big Ben, tampak sepakat menaruh kubu Anfield sebagai calon kuat peraih mahkota Premier League. Namun, di sisi lain juga tersingkap fakta bahwa lini belakang pasukan Klopp memiliki pekerjaan rumah yang harus dibenahi.
“Kami bisa menang 5-0 (melawan Burton Albion di babak II Piala Liga) pada suatu waktu. Namun, pada momen tersebut pula saya tak bisa selamanya senang, karena lawan mampu mengancam gawang kami. Saya menyadari bahwa kami masih butuh perbaikan dan pengembangan di banyak sisi,” imbuh Klopp.
Terlepas dari daya dobrak yang lebih dahsyat, di musim ini salah satu kelemahan Liverpool adalah lini belakang. Hanya satu clean sheet di Premier League, dan dua di Piala Liga, menegaskan lubang menganga yang dimaksud. Sepanjang era Rodgers di 2013/14, Reds sukses menuai 12 clean sheet.
Yang membuat lebih khawatir adalah bahwa gol-gol yang bersarang ke gawang Simon Mignolet maupun Loris Karius tersebut, lahir menyusul kesalahan individual para pemain.
Dejan Lovren misalnya, yang membuat masing-masing satu individual error dalam terciptanya gol lawan.
Editor | : | Aloysius Gonsaga |
Sumber | : | Tabloid BOLA No. 2.712 |
Komentar