Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Duel Terberat Laskar Wong Kito

By Minggu, 30 Oktober 2016 | 10:45 WIB
Pemain Sriwijaya FC melakukan latihan terakhir sebelum tur ke Tenggarong di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang, Rabu (5/10/2016).
NOVERTA SALYADI/JUARA.net
Pemain Sriwijaya FC melakukan latihan terakhir sebelum tur ke Tenggarong di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang, Rabu (5/10/2016).

Kendati sudah berlalu hampir dua pekan, kekesalan pelatih Sriwijaya FC, Widodo C. Putro, terkait insiden saat tim asuhannya kalah dari PSM Makassar, Senin (17/10/2016), belum juga lekang.

Penulis: Andrew Sihombing/Suci Rahayu

Dalam laga tersebut, Widodo Cahyono Putro meradang setelah wasit Iwan Sukoco mengesahkan gol kemenangan lawan di menit akhir melalui sundulan Ferdinand Sinaga.

Menurut mantan andalan lini depan timnas Indonesia itu, bola lemparan ke dalam yang mengawali gol PSM itu seharusnya menjadi milik Sriwijaya FC.

"Jadi, sebenarnya tidak ada yang salah dengan pencapaian tim di partai away. Kami kalah karena hal-hal nonteknis seperti itu," kata Widodo.

"Sewaktu bertandang ke Pusamania sebelumnya, tidak ada alasan Iwan Sukoco dimasukkan sebagai wasit pengganti di babak kedua. Kami berteriak bukan karena gagal menang. Tetapi, siapa lagi yang menyatakan kebenaran demi perbaikan sepak bola bila bukan kita sendiri," tuturnya.

Lewat protesnya itu, Widodo sekaligus hendak menyatakan bahwa sebenarnya tak ada yang salah dengan performa tandang Laskar Wong Kito.

Duduk di peringkat kelima klasemen sementara, Teja Paku Alam Cs tercatat sebagai tim lima besar dengan jumlah kekalahan tandang terbanyak (5).

Justifikasi

Kendati yakin timnya baik-baik saja saat berlaga di rumah lawan, kunjungan ke markas Persipura pada Minggu (30/10/2016), bisa jadi merupakan yang terberat bagi Widodo dan Sriwijaya sepanjang TSC.

Selain Mutiara Hitam telah kembali ke jalur kemenangan, tim tamu juga kehilangan empat pilar andalannya, yakni Fachrudin (timnas), Beto Goncalves (cedera), Mauricio Leal (sanksi), dan Toloahu Abdul Musafry (sanksi).

Widodo memang mengaku sudah mengantisipasi problem tersebut.

"Kami sudah melakukan simulasi laga kontra Persipura tanpa keempatnya. Tidak ada masalah. Kepercayaan terhadap semua pemain sama," ujar Widodo.

Sang pelatih mungkin memakai kemenangan 5-2 atas Madura United medio September 2016 sebagai rujukan. Ketika itu, Airlangga Sucipto secara mengejutkan mencetak hat-trick kala diberi kesempatan bermain.

Pemain ini yang akan menjadi andalan lini depan akhir pekan nanti. Tetapi, Sriwijaya rasanya juga tak boleh menutup mata dengan fakta berikut. Beto mencetak tiga dari enam gol terakhir tim di TSC.

Dua gol lain dicetak oleh Musafry, yang juga absen di Stadion Mandala. Tren kebobolan di fase akhir laga milik Sriwijaya (kemasukan 10 gol di 15 menit penutup) bisa menjadi masalah. Persipura justru sangat tajam menjelang akhir.

Kondisi berbeda terlihat dari tuan rumah. Kendati kemungkinan besar tidak diperkuat Boaz Solossa (pemusatan latihan timnas) dan Manu Wanggai (sanksi), pelatih Angel Alfredo Vera optimistis.

"Siapa saja bisa dimainkan. Kondisi pemain juga fit dan kami sedang dalam tren bagus," tuturnya.

Justifikasi Alfredo terlihat di partai pamungkas. Pemain seperti Osvaldo Haay dan Ricardo Silva tetap bisa mencetak gol ke gawang tim pemilik pertahanan terbaik di TSC, Arema Cronus, kala Boaz absen.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Estu Santoso
Sumber : Tabloid BOLA


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X