Dari Alessandro Del Piero hingga Claudio Marchisio, Juventus cukup ra jin memproduksi pema in bertalenta tinggi. Ha nya, tuntutan me raih prestasi secara ins tan kerap membuat manajemen mengutama kan amunisi yang sudah jadi.
Penulis: Wieta Rachmatia
Siapa yang tidak mengenal sosok Del Piero? Ia dianggap seba gai salah satu legenda Juven tus. Total 290 gol berhasil dibukukan Del Piero bagi Juventus. Koleksi gelarnya bersama I Bianconeri mencapai 16 titel.
Meski memulai karier bersama Padova, Del Piero tercatat pernah membela tim Primavera Juventus pada awal kariernya.
Kisah Marchisio berbeda dari Del Piero. Gelandang kelahiran Turin ini benar-benar mengawali sepak terjangnya di akademi Juventus.
Sayangnya, sebagai salah satu klub terkaya di Eropa, Juventus kini cenderung lebih suka merekrut pemain yang sudah jadi.
Namun, sesungguhnya Juventus juga punya program pemain muda yang bagus. Seperti kebanyakan akademi sepak bola ternama, program pemain muda Juventus terbagi dalam beberapa kelompok umur.
Satu hal yang membedakan akademi Juventus dengan milik klub elite Inggris adalah para pemain muda I Bianconeri bisa menggunakan fasilitas di komplek yang sama dengan para seniornya.
Guna memenuhi persyaratan pendidikan bagi pesepak bola berusia di bawah 18 tahun, Juven tus secara resmi membuka pro gram pendidikan khusus pada 2012 dan diberi nama The Juventus College.
Program ini secara khusus ditujukan kepada pemain yang berasal dari luar kota Turin atau bahkan Italia. The Juventus College menawarkan akomodasi penuh dan kini menjelma sebagai sekolah olahraga pertama di Italia.
Setiap tahun, akademi sepak bola Juventus menghasilkan sederet pemain yang siap tampil. Tim ini terdiri dari pesepak bola berusia 15 hingga 20 tahun.
Pada musim 2016/17, hanya ada empat jebolan akademi Juventus yang bercokol di skuat utama, yaitu Moise Kean, Federico Mattiello, Emile Audero, dan Daniele Rugani. Sejauh ini, hanya Rugani yang sudah mendapatkan kesempatan tampil dalam dua partai Serie A.
Sisa pemain muda lainnya dipinjamkan ke sejumlah klub guna mendapatkan jam terbang. Berikut adalah para pemain muda Juventus yang berpotensi menjadi bintang masa depan.
Moise Kean
Ada sejumlah alasan di balik keputusan untuk mempromosikan Moise Kean ke skuat utama Juventus. Kemampuannya mencetak gol yang sangat hebat di tim junior.
Hanya dalam 21 penampilan bersama skuat U-17, Kean mampu menorehkan rekor 19 gol. Memiliki tinggi 182 sentimeter, penyerang berusia 16 tahun ini dinilai punya kecepatan, akurasi tembakan, serta kemampuan mengatasi duel udara.
Per 22 Oktober, Kean belum mendapatkan kesempatan untuk beraksi. Akan tetapi, ia sudah menjadi penghuni bangku cadangan pada laga kontra AC Milan dan Udinese, plus Olympique Lyon di ajang Liga Champion.
Sebagai catatan, Kean saat ini ditangani agen pemain ternama, Mino Raiola. Kabarnya, ia sudah diminati beberapa klub Inggris, termasuk Manchester City dan Manchester United.
Mattia Vitale
"Dia adalah pemain yang menarik. Dia bisa beroperasi sebagai gelandang maupun di depan garis pertahanan," ujar pelatih Juventus, Massimiliano Allegri, dalam situs resmi UEFA.
Pernyataan Allegri merujuk kepada pemain jebolan akadami I Bianconeri, Mattia Vitale.
Gelandang berusia 19 tahun ini sempat dua kali membela tim senior Juventus sejak dipromosikan pada 2014. Kalah bersaing dengan sederet pemain tengah, Vitale dipinjamkan ke Cesena sepanjang musim 2016/17.
Cedera membuat Luca Clemenza gagal dipromosikan ke tim senior Juventus pada akhir musim lalu. Gelandang berusia 19 tahun itu sempat menyuguhkan aksi spektakuler sebelum mengalami masalah pada otot ligamen memasuki paruh kedua kompetisi 2015/16.
Dalam kondisi fit, Clemenza dikenal sebagai pemain tengah serbabisa. Hingga kini, ia telah mencetak 14 gol plus tiga assist di semua kompetisi bersama tim Primavera Juventus.
Filippo Romagna
Berusia 19 tahun, Filippo Romagna memang belum berhasil menembus persaingan di sektor belakang Juventus. Alhasil, bek yang memiliki tinggi badan 185 centimeter itu harus kembali menjalani masa pinjaman di klub Serie B, Novara.
Di level junior, Romagna kerap didaulat sebagai kapten tim. Kemampuannya membaca pergerakan lawan dan menyusun strategi membuat pemain yang satu ini digadang-gadang sebagai calon amunisi penting Juventus pada masa depan.
Pol Lirola
Melakoni lima pertandingan di Serie A dan Liga Europa, Pol Lirola kini menjadi salah satu pemain pilar di Sassuolo. Ia berhasil mencetak satu gol saat Sassuolo mengalahkan Athletic Bilbao di Liga Europa (15/9).
Jika mampu menjaga konsistensi permainannya, bukan tidak mungkin Lirola akan mendapatkan tempat di skuat utama Juventus setelah menyelesaikan masa pinjaman di Sassuolo.
Emil Audero
Saat ini, Emil Audero hanya menyandang status sebagai kiper keempat Juventus. Hingga kini, pemain yang lahir di Mataram, Indonesia, ini sudah duduk di bangku cadangan tidak kurang dari 12 partai.
Audero, yang kini berusia 19 tahun, diproyeksikan untuk menjadi palang pintu terakhir Juventus pada masa depan.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA No.2.711 |
Komentar