Fernandinho dan Guendogan telah berperan besar musim ini. Namun, kehadiran Garcia menunjukkan bahwa sang pelatih masih mencari sosok alternatif.
Sejarah membuktikan bahwa Pep tak ciut memberikan peran itu kepada pemain muda.
Sergio Busquets menjadi reguler di musim perdana Guardiola di FC Barcelona. Pemuda yang ketika itu masih berumur 19 thaun melakoni 31 laga sebagai starter di semua kompetisi pada 2008-2009.
Baca Juga:
- Lini Belakang Milan, dari Nesta ke 'Nesta'
- ItalMilan, Kehebatan Regista Masa Depan Milan
- Kilas Balik Piala AFF 1998, Pergi Semangat Pulang Sekarat
Busquets pun masuk line up Barca di final Liga Champions 2009 kontra Man United di Wembley.
Kini, gelandang kelahiran Sabadell, Spanyol, itu merupakan andalan kubu Camp Nou dan negaranya. Busquets mengoleksi 397 penampilan bagi Barca dan telah tampil dalam 91 partai bagi Spanyol sejak musim debutnya.
Tak hanya di Barca, ia juga punya regista favorit di FC Bayern dalam diri Joshua Kimmich.
"Joshua adalah pemain top di skuat saya dan salah satu calon pemain terbaik Jerman untuk dekade berikut,” ujar Guardiola kepada Der Spiegel, hanya dua pekan setelah sang pemain datang dari Red Bull Leipzig.
Menariknya, sang pemain berevolusi menjadi bek tengah, bek kanan, dan gelandang kanan di bawah Pep dan timnas Jerman.
Bersama Der Panzer, ia masuk ke tim terbaik turnamen di Piala Eropa 2016.
Melihat beberapa fakta di atas, bukan berlebihan apabila para fans City menuntut menyaksikan aksi Garcia di lapangan tengah.
Beranikah Guardiola melakukan terobosan serupa yang ia lakukan dengan Kimmich dan Busquets?
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | - |
Komentar