Rentannya lini belakang terbukti menjadi problem yang mengancam asa Liverpool menjuarai Premier League, bahkan sejak beberapa musim terakhir.
Sejarah membuktikan hanya ada 3 klub yang mampu mengakhiri kompetisi sebagai kampiun setelah menderita kebobolan lebih banyak dari Liverpool dalam 9 pekan perdana.
Mereka adalah Leicester City 2015-2016 (17 gol), serta Manchester United 2012-2013 (13 gol) dan 2010-2011 (12 gol).
Kenangan buruk soal keroposnya sektor defensif paling menghantui Liverpool pada sprint akhir musim 2013-2014.
Periode itu menjadi kali terakhir Si Merah sangat dekat dengan trofi Premier League. Pada pekan ke-36, Liverpool dan Man City sama-sama mengemas 80 poin.
Perbedaan hasil di pekan ke-37 berperan krusial menentukan skenario juara. City menekuk Aston Villa 4-0, sedangkan Liverpool kehilangan poin akibat skor imbang 3-3 di kandang Crystal Palace.
Padahal, Luis Suarez dkk ketika itu sempat unggul 3-0 sampai menit ke-78. Apes bagi Liverpool, rentannya fokus di lini belakang membuat Palace mencetak trigol balasan dalam 11 menit terakhir!
84 - Jumlah poin yang dikumpulkan Liverpool pada akhir musim 2013-2014. Mereka terpaut minus dua angka dari sang juara, Manchester City (86).
Hanguslah dua poin The Reds. Mereka jadi punya 81 angka, sedangkan Man City 83.
Titel pun melayang ke kubu Manchester Biru berkat kemenangan atas West Ham di pekan pamungkas, walau Liverpool juga sukses memukul Newcastle.
Si Merah menuntaskan kompetisi dengan koleksi 101 gol, tapi kemasukan 50 kali - terbanyak di antara tim 5 besar klasemen.
Karena masalah ini, Klopp berharap pasukannya dapat memperkuat diri demi menghidupkan asa meraih gelar.
"Kami harus lebih baik. Tim ini belum mencapai level seratus persen. Kami bisa memperbaiki diri dalam bertahan, menyerang, dan menciptakan peluang," kata lelaki Jerman berusia 49 tahun itu kepada BBC Sport.
[video]http://video.kompas.com/e/5184038428001_v1_pjuara[/video]
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Berbagai sumber |
Komentar