Hal yang sama terjadi kepada Manuel Locatelli.
Dia sudah dicoba Miha saat Milan bertarung di Trofeo San Nicola 2015, turnamen yang juga diikuti Inter Milan dan Bari.
Locatelli lantas diberikan debut oleh Brocchi dan kini kian bertumbuh di bawah kendali Montella.
Fondasi kuat bentukan Miha memudahkan kinerja Montella. Tugas pelatih beralias L’aeroplanino (Si Pesawat Kecil) itu tinggal memoles dan mempercantik tim.
Poros Italia masih dipertahankan Montella. Cuma, tak seperti Miha yang suka mengutak-atik formasi, L’aeroplanino setia dengan 4-3-3.
Giacomo Bonaventura, yang di era Miha lebih sering mentas sebagai sayap kiri, kini nyaman bertugas sebagai mezz’ala (gelandang luar).
Aroma Negeri Piza kian kental karena Montella juga begitu percaya kepada Gabriel Paletta, sosok yang sempat “disingkirkan” Miha ke Atalanta pada 2015-2016.
Jangan heran jika setiap posisi di sektor defensif Milan musim ini nyaris selalu diisi oleh pesepak bola Italia.
“Awalnya, saya berpikir Montella datang dan akan merombak segalanya. Sebaliknya, ia bekerja secara bertahap dan hal itu membantu untuk menjaga atmosfer rileks,” kata Bonaventura.
Editor | : | Weshley Hutagalung |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar