Milanello merupakan kamp latihan papan atas yang banyak menginspirasi klub-klub sepak bola dunia. Namun, masa depan AC Milan direncanakan di sebuah tempat terpisah berjarak 60 kilometer dari salah satu sentra latihan paling modern di Eropa itu.
Penulis: Sem Bagaskara
Vismara. Di situ Milan mentransfer filosofi mereka kepada pemain-pemain belia, mulai dari kategori Pulcini (U-11), Esordienti (U-13), Giovanissimi (U-15), dan Allievi (U-17).
Skuat Primavera (U-20) berlatih di dekat Milanello.
Modul yang disebut modello Milan menjadi acuan dan diaplikasikan mulai dari skuat junior sampai tim utama. Filosofi tersebut dirumuskan oleh kepala akademi dan sektor usia muda Milan, Filippo Galli, pada 2015.
Sepanjang 2013, Galli rajin melakukan tur ke akademi-akademi klub terbaik Eropa, di antaranya Ajax Amsterdam, Barcelona, dan Bayern Muenchen.
Akademi Milan bukannya tertinggal. Buktinya, studi dari CIES Football Observatory pada 2012 memasukkan akademi Milan ke dalam 20 besar produsen pemain terbanyak di lima liga besar Eropa.
Baca Juga:
- Lini Belakang Milan, dari Nesta ke 'Nesta'
- ItalMilan, Kehebatan Regista Masa Depan Milan
- Kilas Balik Piala AFF 1998, Pergi Semangat Pulang Sekarat
“Anda bisa belajar dari setiap hal. Bahkan, saya yakin jika mengunjungi Milan, mereka juga akan mendapatkan sesuatu yang baru,” kata Galli di situs Tuttomercatoweb.
Prinsip modello Milan yang paling utama adalah memacu keberanian pemain untuk memegang bola. Galli melihat bahwa para pemain di kompetisi usia muda rata-rata hanya menyentuh si kulit bundar kurang dari 20 kali dalam satu pertandingan.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar