Kiper Italia yang tampil gemilang di Euro 2000 itu justru bersinar bersama Fiorentina dan selama bertahun-tahun diandalkan rival sekota Milan, Internazionale.
Penyesalan terbesar Il Diavolo yang lain barangkali adalah Pierre-Emerick Aubameyang.
Penyerang yang kini membela Borussia Dortmund itu ditempa di lingkungan Vismara dan Milanello, tapi tak pernah merasakan atmosfer San Siro. Aubameyang dilepas ke Saint-Etienne pada 2011 dengan harga cuma 1,8 juta euro.
Nilai pasar pria berkebangsaan Gabon itu kini melambung ke angka 45 juta euro! Pemain lain yang bikin Milan gigit jari adalah Matteo Darmian.
Pada 2010, ia dijual ke Palermo dengan harga sangat murah: 800 ribu euro.
Karier Darmian kian menanjak. Puncaknya adalah kala ia dibeli oleh Man. United dengan biaya 18 juta euro pada musim panas 2015.
Milan tentu juga kecewa berat melihat fakta bahwa pada rentang 2006-2016 mereka repot-repot mengeluarkan uang sekitar 42 juta euro hanya untuk membeli kembali pemain asli binaan akademi yang pernah mereka lego seperti Massimo Oddo, Marco Borriello, sampai Alessandro Matri.
Pengalaman adalah guru terbaik. Menajamkan filosofi di akademi akan mencegah Milan mengulangi kesalahan pada masa lalu.
Berbekal modello Milan, Il Diavolo akan bisa sedari dini mengidentifikasi pemain yang siap diproyeksikan sebagai bagian dari tim utama sekaligus memperkokoh fondasi proyek ItalMilan.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar