Manuel Locatelli memperkenalkan diri kepada dunia dengan cara yang paling lumrah: mencetak sebuah gol. Akan tetapi, Locatelli bukan pesepak bola biasa. Hanya karena tak tahu bagaimana cara merayakan setelah mencetak gol, Locatelli hanya berlari dan menangis!
Penulis: Dian Savitri
Gol itu dibuat oleh Locatelli saat AC Milan menghadapi Sassuolo, 2 Oktober lalu, di San Siro. Milan sedang tertinggal 2-3 dan gol Locatelli itu berhasil menyamakan kedudukan menjadi 3-3. Akhirnya, Milan menang 4-3.
Dada Locatelli masih bergetar saat seorang reporter Mediaset TV mendekatinya, lengkap dengan mikrofon di tangan.
“Semuanya nyata, saya bisa yakinkan itu,” ujar si reporter. Locatelli memaksakan diri untuk tersenyum, tetapi ketika ia memandang lapangan di sekelilingnya, matanya mulai berkaca-kaca lagi.
Itulah yang menjadi tanda nyata Italia memiliki ungkapan yang berbunyi “il calcio e emozione”, sepak bola adalah emosi. Sudah jelas gelandang bertahan Italia U- 21 itu bukannya sedih atau sedang berkabung.
Pemain berusia 18 tahun itu membuat gol pertamanya untuk Milan, di San Siro.
“Ini adalah momen yang diharapkan setiap anak. Ketika saya menyadari ke mana bola bergulir, saya tidak bisa memercayainya. Saya mulai berlari dan kemudian terjadilah gol,” kata Locatelli.
Pada pertandingan itu, Locatelli masuk menggantikan kapten Riccardo Montolivo pada menit ke-60. Ada misinterpretasi soal masuknya dirinya membuat arah pertandingan berubah. Namun, Locatelli memang punya peran penting saat itu.
Locatelli adalah satu dari beberapa pemain muda lulusan akademi Milan. Pemain bertinggi badan 186 cm itu bergabung dengan Milan pada 2010, ketika usianya 12 tahun.
Locatelli masuk ke tim inti pada 1 Februari 2016 ketika Sinisa Mihajlovic masih menjadi pelatih. Saat itu, Locatelli masuk tim senior, setelah Antonio Nocerino ditransfer ke Orlando City di Amerika Serikat.
Mihajlovic-lah yang memulai inisiatif untuk tidak menjual pemain muda Milan, sebuah kebiasaan yang telah dilakukan oleh klub itu terhadap beberapa lulusan Milan. Biasanya, mereka adalah yang terlalu diekspos oleh klub dan kemudian “menghilang”.
Locatelli juga diklaim sudah diincar oleh banyak klub, terutama pada musim panas tahun ini. Akan tetapi, Wakil Presiden Milan, Adriano Galliani, dan pelatih Vincenzo Montella bertekad untuk mempertahankan pemain kelahiran 8 Januari 1998 itu.
“Locatelli telah memperpanjang kontrak hingga Juni 2020. Dia memiliki bakat yang luar biasa dan bisa berdampingan dengan Montolivo,” kata Galliani. Locatelli menandatangani kontrak baru pada 1 Oktober lalu.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA No.2.710 |
Komentar