Sektor ketajaman Atleti dalam delapan pekan La Liga menyentuh 21 gol. Jumlahnya unggul 9 gol dari catatan dalam rentang sama pada 2013-2014. Angka kebobolan Jan Oblak juga lebih rendah ketimbang yang diukir Thibaut Courtois dengan komparasi 3 gol berbanding 5 gol.
Masih dari aspek ofensif, Atleti edisi 2016-2017 mampu mewakilkan delapan pemain berbeda di papan skor. Satu pemain lebih banyak daripada tiga musim silam. Salah satu aktor suksesnya tak lain Yannick-Ferreira Carrasco, penyerang sayap asal Belgia yang sudah mencetak 5 gol di seluruh kompetisi (3 di La Liga dan 2 di Liga Champions).
Jumlah 5 gol ini menyamai kontribusi pada musim 2015-2016. Namun, jika musim kemarin Carrasco mengukirnya dalam 43 partai, kali ini lelaki 23 tahun tersebut cuma butuh 11 laga. Karena itu, wajar apabila manajemen Atleti buru-buru menawarkannya tambahan durasi kontrak hingga 2022.
“Saya sangat senang karena bisa bertahan di Atletico untuk tahun-tahun yang akan datang,” ungkap Carrasco, yang dibeli dari AS Monaco seharga 20 juta euro itu, seperti dikutip situs resmi LFP.
“Kabar ini (perpanjangan kontrak Carrasco) membuat bahagia semua yang berhubungan dengan Atletico,” sambut Jose Luis Caminero, direktur olahraga klub.
Kubu Vicente Calderon tak sebatas memperpanjang kontrak yang semula habis pada musim panas 2020, tapi juga menaikkan buyout clause Carrasco dari 40 juta euro menjadi 100 juta euro. Kasarnya, klub luar harus punya dana minimal sebesar itu, jika ingin membeli hak atas pemilik 13 cap bersama Rode Duivels itu.
Editor | : | Aloysius Gonsaga |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar