Meroketnya AC Milan ke posisi tiga besar klasemen sementara Serie A mendongkrak pamor pelatih mereka, Vincenzo Montella (42). Media Italia pun menyamakan dia dengan pelatih Chelsea kini, Antonio Conte (47).
Hal yang dijadikan poin perbandingan Montella dan Conte mengacu pada berbagai faktor.
Komparasi dilakukan mulai dari pertautan mereka sebagai pemain atau pelatih, serta hal terpenting yang menyinggung kiprah musim debut Montella di Milan (2016-2017) dan Conte bareng Juventus (2011-2012).
Keduanya sama-sama menjalankan mekanisme tim dengan rasa lapar dan kolektivitas tinggi di tengah upaya mengembalikan pamor klub sebagai raksasa Italia.
Berikut 4 persamaan yang menjadi bukti bahwa Montella merupakan "jelmaan" dari Conte, seperti yang kini gencar dikemukakan media Negeri Piza.
1. Relasi dengan tim nasional dan AC Milan
Sky Montella and Conte are the closest to couch Milan if Inzaghi leaves pic.twitter.com/VQJtktlfEz
— Rossoneri (@acmilan_news_92) January 29, 2015
Sebelum banting setir sebagai pelatih, Montella dan Conte termasuk pesepak bola kondang yang dihormati di Serie A.
Montella tokcer sebagai striker Sampdoria (1996-1999) dan AS Roma (1999-2009), sedangkan Conte identik dengan identitasnya di Juventus (1991-2004).
Mereka pernah tergabung dalam skuat Italia di satu turnamen besar, yakni Piala Eropa 2000. Montella dan Conte membantu Gli Azzurri finis sebagai runner-up turnamen.
Benang merah terbaru yang menautkan Montella dan Conte ialah status sebagai kandidat pelatih Milan untuk menggantikan Filippo Inzaghi pada akhir musim 2014-2015.
Ujung-ujungnya, mereka tak terpilih karena Milan menunjuk Sinisa Mihajlovic. Montella akhirnya memenuhi harapan itu setahun kemudian di bangku pelatih Rossoneri, sedangkan Conte menyeberang ke Chelsea.
2. Usia pada musim debut
Rivals now but who can forget their phenomenal performance in Euro 2000. Forza Conte Forza Montella #JuveFiorentina pic.twitter.com/qyJVR1ruR5
— Ashraf El-Ga'aly (@dardachat) March 12, 2014
Momen pengumuman Montella sebagai pelatih Milan pada 28 Juni lalu hanya berjarak 10 hari dari perayaan ulang tahunnya yang ke-42.
Mantan penyerang beralias "L'Aeroplanino" (Si Pesawat Kecil) karena selebrasi golnya yang khas itu semakin mirip dengan Conte. Sang kolega itu juga menjalani musim perdana di Juventus pada usia 42 tahun!
Conte lahir pada 31 Juli 1969. Ulang tahunnya yang ke-42 berjarak dua pekan setelah laga pramusim perdana bareng Juventus.
3. Kondisi tim pada musim pertama
.@lucaserafini4 #Milanmania: #Montella faccia il #Contehttps://t.co/iwR5479soQ pic.twitter.com/rfzymZla7s
— calciomercato.com (@cmdotcom) July 3, 2016
Montella serta Conte didatangkan dengan tujuan meremajakan skuat dan membangun klub dari reruntuhan tim lama. Targetnya adalah membangun kembali predikat klub sebagai tim juara.
Ketika Conte datang, Juventus mengalami paceklik scudetto sejak 2003, sedangkan Milan tak pernah juara lagi dalam 5 musim terakhir.
Seperti ditakdirkan, Montella dan Conte tiba setelah klub masing-masing menyelesaikan kompetisi di peringkat ke-7 pada musim sebelumnya.
Baca Juga:
- Tradisi 20 Poin Liverpool dan Garansi Finis di Peringkat Ke-2
- CEO Bundesliga Perpanjang Kontrak hingga 2022
- 5 Kekalahan Terburuk Jose Mourinho
Juventus mencapainya di klasemen akhir Serie A 2010-2011, sedangkan Milan pada 2015-2016.
Karena pencapaian minor pada musim sebelumnya, Juve-Conte dan Milan-Montella justru memiliki nilai plus yang bisa menguntungkan mereka dalam perjalanan di periode debut.
Mereka dapat mencurahkan fokus di kancah domestik lantaran gagal lolos ke kompetisi antarklub Eropa.
Conte terbukti mampu mengeksploitasi kelebihan itu dibandingkan para rival hingga finis sebagai juara Serie A 2011-2012. Bagaimana dengan Montella pada musim ini?
4. Raihan poin dalam 9 partai perdana
EXCLUSIVE Milan owe everything to Vincenzo Montellahttps://t.co/5cK1ONtKXg@86_longo #ACMilan pic.twitter.com/aYjKtrgSrq
— Calciomercatocom(En) (@CmdotCom_En) October 17, 2016
Satu persamaan lagi yang bisa memicu motivasi Montella untuk mengikuti jejak Conte ialah soal raihan poin dalam start musim debut.
Seperti halnya Conte pada 2011, Montella membawa Milan mengemas 19 poin dalam 9 laga perdana di Serie A 2016-2017.
Perbedaannya cuma terletak pada sebaran rapor hasil akhir pertandingan. Koleksi 19 angka milik Rossoneri musim ini bersumber dari 6 kemenangan, sekali imbang, dan 2 kali kalah.
Adapun catatan Conte pada start 2011-2012 ialah mengemas 5 kemenangan dan 4 kali seri.
Apakah sederet kemiripan ini menjadi sinyal bahwa Montella akan mengikuti jejak Conte untuk langsung mempersembahkan gelar pada musim debutnya?
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Berbagai sumber |
Komentar