2. Pertunjukan horor di lini belakang Setan Merah
"Apabila tim bertahan dengan bagus, Anda bisa mengatakan itu permainan bertahan. Ketika tim bertahan buruk dan kebobolan 2-3 gol, maka Anda tak akan menganggap itu permainan bertahan," ujar Mourinho seusai tim Chelsea asuhannya menang 2-0 dengan bermain defensif di Liverpool pada April 2014, laga yang secara efektif mengakhiri kans The Reds juara pada 2013-2014.
Kata-kata itu menghantui Mourinho dalam kembalinya ia ke Stamford Bridge. Pertama, anak asuhnya kebobolan dalam 30 detik pertama laga, gol tercepat di Premier League musim ini. Chris Smalling gagal mengikuti pergerakan Gary Cahill dari situasi sepak pojok untuk gol kedua Chelsea.
Pertahanan United dan kelemahan Smalling kembali terekspos untuk dua gol tuan rumah berikutnya. Mudahnya N'Golo Kante meliuk-liuk menembus pertahanan Setan Merah untuk gol keempat menjadi sorotan. Bagi pelatih yang terkenal akan kemampuan bertahan pasukannya, performa anak asuh Mou di Stamford Bridge adalah pukulan ke gigi sang pelatih.
Man United's back-four of Valencia, Bailly, Smalling and Blind failed to win a single tackle in the opening 40 minutes vs. Chelsea. pic.twitter.com/vOgyVkt5bz
— Squawka Football (@Squawka) October 23, 2016
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | - |
Komentar