Pelatih Milan, Vincenzo Montella, punya julukan L'aeroplanino (pesawat kecil). Ia kini bukan sekadar pesawat biasa, tetapi jet yang melesat lebih cepat.
Penulis: Sem Bagaskara
Milan asuhan Montella meraup 16 poin dalam delapan laga (2 poin per gim). Torehan tim racikan Montella mirip-mirip dengan skuat Milan peraih scudetto pada 1995-1996 (2,12 poin per gim), 1998-1999 (1,75), 2003-2004 (2,5), dan 2010-2011 (2,12).
Hasil apik di lapangan merupakan buah dari sejumlah inovasi yang diterapkan Montella. Ia pernah menyuruh Giacomo Bonaventura cs bermain rugbi.
Tujuannya bukan teknis, tetapi lebih kepada psikologis. Ia ingin melihat pemainnya bercanda dan tersenyum, sesuatu yang jarang dilakukan personel Milan dalam beberapa tahun belakangan.
Terobosan selanjutnya adalah penerapan diet ketat plus larangan pemain menggunakan telepon seluler di ruang ganti. Apa yang dilakukan Montella sekilas begitu mirip dengan metode Pep Guardiola.
Baca Juga:
- Tim Asuhan Indra Sjafri Derita Kekalahan Keempat dari Lima Laga Terakhir
- Ketajaman Juru Gedor Milan Selevel dengan Duo Argentina Milik Juventus
- Pemain Arsenal Harus Berpikir
Bukan rahasia lagi jika Montella menganut falsafah serupa dengan Pep, baik soal detail di luar maupun dalam lapangan.
Ketika tidak memegang bola, personel Milan racikan Montella justru melangkah maju alih-alih menjaga kedalaman di belakang.
Taktik tersebut jelas terlihat kala Milan menekuk Chievo Verona dengan skor 3-1 pada pekan kedelapan Serie A 2016-2017.
Editor | : | Aloysius Gonsaga |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar