Dalam waktu satu dekade terakhir, tak dapat dimungkiri bahwa persaingan di antara Juventus dan AC Milan terus memudar. Perbedaan kualitas skuat menjadi faktor utamanya.
Dulu, ketika orang-orang berbicara tentang kekuatan papan atas Serie A, biasanya obrolan tak akan jauh dari Juventus dan AC Milan.
Maklum, kedua klub kerap bersaing ketat dalam meniti tangga juara, serta sama-sama mempunyai basis penggemar yang terbilang luar biasa.
Seorang jurnalis Italia yang bekerja untuk Guerin Sportivo, Alessandro Lanzini, pernah memberikan penegasan itu.
Ia secara lugas menyatakan bahwa persaingan antara Juventus dan AC Milan merupakan derbi Italia yang sesungguhnya.
"Juventus dan AC Milan adalah klub yang punya pendukung terbanyak di Italia. Mereka bisa mengklaim dukungan lebih dari 50 persen suporter Italia," kata Lanzini.
The top 20 goals ever scored in #MilanJuventus
VIDEO: https://t.co/sG92jV3QH7 pic.twitter.com/n8CHiJKCoQ
— Calciomercatocom(En) (@CmdotCom_En) October 21, 2016
Kedua klub juga pernah terlibat arus pertukaran pemain. Banyak nama besar, baik langsung dan tidak, yang pernah bertukar seragam dari Juventus ke AC Milan, atau sebaliknya.
Pemain-pemain tersebut di antaranya adalah Edgar Davids, Roberto Baggio, Filippo Inzaghi, Zlatan Ibrahimovic, hingga Andrea Pirlo.
Baca Juga:
- Ketajaman Juru Gedor Milan Selevel dengan Duo Argentina Milik Juventus
- Torino seperti Menerima Rolls-Royce dalam Diri Joe Hart
- Tak Pernah Jebol Juventus, Bacca Bertanya Cara Bobol Buffon
Persaingan AC Milan dan Juventus juga pernah mencapai puncaknya, yakni saat kedua klub saling berhadapan dalam partai final Liga Champions 2002-2003 di Stadion Old Trafford.
Pertandingan berjalan alot dan bertahan tanpa gol hingga 120 menit. Laga pun terpaksa ditentukan lewat drama adu penalti yang akhirnya dimenangi oleh AC Milan.
Namun belakangan ini, persaingan tersebut seakan tak mengemuka lagi. Kesenjangan kualitas di antara kedua kubu menjadi faktor utamanya.
Mengacu pada beberapa hasil pertemuan teranyar keduanya di Serie A, Juventus kini diibaratkan seperti "monster" bagi AC Milan.
Bayangkan saja, dalam tujuh perjumpaan terakhir di kancah Serie A, Juventus selalu menyudahinya dengan kemenangan, baik kandang maupun tandang.
Adapun Rossoneri terakhir kali menang atas Juventus pada 26 November 2012. Tampil di San Siro, AC Milan yang kala itu masih ditangani Massimiliano Allegri, pelatih Juventus saat ini, menang tipis 1-0 berkat gol Robinho.
Milan vs. Juventus, 2012. pic.twitter.com/QIim47GRH6
— Serie A News (@TransfersCalcio) October 21, 2016
Editor | : | Aloysius Gonsaga |
Sumber | : | Berbagai sumber |
Komentar