Tengok pula rekor pertemuan kedua tim. Sejak 2011/12 atau setelah terakhir kali Milan meraih scudetto, Il Diavolo hanya menang sekali dalam 14 duel di semua ajang. Dalam sembilan pertemuan terakhir, Tim Merah-Hitam selalu mengalami kekalahan.
Unggul Fisik
Satu-satunya keunggulan Milan barangkali hanya umur. Ya, skuat Rossoneri sekarang lebih muda daripada Juventus. Saat menang atas Chievo, Montella menurunkan starting XI dengan rata-rata usia 23,9 tahun.
Tim muda biasanya punya energi yang lebih besar. Itulah modal terbaik Milan yang dikonfirmasi oleh Montella.
Montella punya banyak pengalaman menyulitkan Juventus. Saat melatih Catania dan Fiorentina, dia tak terkalahkan dalam duel kandang kontra Si Nyonya Tua. Fiorentina bahkan pernah menang 4-2 pada 2013/14.
Sang allenatore meminta timnya untuk bertarung intens dan memenangi duel-duel, terutama di lini tengah. Seharusnya pemain seperti Alessio Romagnoli, Mattia De Sciglio, Manuel Locatelli, dan M'Baye Niang punya tenaga berlimpah untuk menuntaskan keinginan pelatihnya.
Bicara duel fisik, Milan punya keuntungan karena tidak memiliki jadwal pertandingan pada tengah pekan. Juventus harus menguras tenaga pada matchday 3 Liga Champion melawan Lyon, Selasa (18/10).
Tapi, rencana Milan itu bukan baru kali ini dihadapi Juventus. Pastinya sudah banyak tim yang mencoba mengedepankan pendekatan fisikal untuk mencoba menghambat kualitas Leonardo Bonucci dkk.
Selama ini biasanya sang juara bertahan mampu mengatasi timtim seperti itu. Jadi, seperti kata Montella, ini bukan duel scudetto antara dua tim dengan kekuatan setara. Akan menjadi sebuah kejutan besar jika Milan bisa mengalahkan Juventus.
PRAKIRAAN FORMASI
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | Tabloid BOLA No.2.709 |
Komentar