Sudah dua bulan lebih berlalu sejak Paul Pogba resmi kembali ke Manchester United sebagai pemain termahal dunia dengan rekor transfer 89,3 juta pound. Pemain Prancis ini belum juga bisa membuktikan dirinya layak dihargai sebegitu mahal.
Saat Manchester United menahan Liverpool 0-0, Senin (17/10) di Anfield, Pogba padahal sudah dicoba di posisi baru. Manajer Jose Mourinho menurunkannya sebagai “pemain nomor 10” dalam pola 4-2-3-1.
Posisi itu lebih dekat ke gawang lawan dari biasanya. Sebelum ini, Pogba dimainkan sebagai salah satu dari dua gelandang yang berdiri di depan pertahanan, juga dalam formasi 4-2-3-1.
Baca juga:
- Pasang Strategi Bertahan, Jose Mourinho Dikritik Netizen
- Buffon: Saya Ingin agar Mereka Memakan Kata-katanya
- Lawan Si Merah, Rapor Ibrahimovic Semakin Kebakaran
Penampilan paling bagus Pogba sebagai gelandang bertahan muncul saat United menang 4-1 atas Leicester (24/9).
Tetapi, torehan satu gol itu seolah hanya menjadi sebuah percikan dalam keseluruhan performa dalam partai-partai lain yang terbilang medioker.
Begitu pula saat dimainkan sebagai “pemain nomor 10”. Satu-satunya aksi top Pogba adalah umpan lambung buat Zlatan Ibrahimovic yang gagal dimaksimalkan menjadi gol.
Selebihnya, dia tidak membawa pengaruh ke dalam permainan. Statistik pertandingan memperlihatkan betapa menyedihkannya penampilan Pogba saat melawan Liverpool.
"Pada posisi di mana Pogba bermain, saya mengharapkan ada lebih banyak penetrasi,” ujar Mourinho mengomentari penampilan timnya seperti dikutip dari Sky Sports.
Pertanyaannya, apa yang sekarang akan dilakukan Mourinho terhadap Pogba?
Kalau sang gelandang hanya berharga 10 juta pound, dia dengan mudah akan dibangkucadangkan.
Namun, Pogba adalah pemain termahal dunia, jadi dia harus diakomodasi.
Mourinho harus bisa menemukan posisi dan peran yang pas buat pemain berusia 23 tahun ini.
Selama ini, Mourinho kukuh memainkan 4-2-3-1. Salah satu ide yang mengemuka adalah mengganti formasi United menjadi 4-3-3. Pogba bersinar saat bermain dalam sistem itu di Juventus.
Apapun itu, solusi harus secepatnya ditemukan Mourinho. Akhir pekan nanti Manchester United akan bertemu Chelsea.
The Blues dilatih Antonio Conte. Pelatih yang satu ini adalah orang yang “membesarkan” Pogba di Juventus sehingga Conte pasti paham titik lemah bekas pemainnya itu.
Statistik Pogba vs Liverpool FC
71,1% - Akurasi operannya cuma 71,1 persen. Angka itu terburuk di antara semua pemain di atas lapangan kecuali Daley Blind dan Roberto Firmino. Akurasi operan Pogba bahkan lebih jelek daripada dua orang kiper.
63 – Hanya melakukan 63 sentuhan bola. James Milner melakukan 74 dan dia seorang bek kiri serta tidak menyelesaikan pertandingan.
46% - Cuma memenangi 46% duel di Anfield.
38 – Hanya melepas 38 operan, jauh di bawah rata-ratanya musim ini, 66. Pogba bahkan mengoper bola lebih sedikit dari kiper Liverpool, Loris Karius!
1 – Hanya sekali menyentuh bola di kotak penalti Liverpool. Kedua full-back Liverpool masing-masing membuat dua sentuhan di area lawan. Wajar jika Mourinho mengatakan: “Di mana Pogba bermain, saya mengharapkan lebih banyak penetrasi”.
Editor | : | Weshley Hutagalung |
Sumber | : | dailymail, Football365 |
Komentar