Terlalu Keras
Paul Pogba sejauh ini baru mencetak sebiji gol selama delapan kali mentas bareng Man United di berbagai kompetisi. Sang raja assist Serie A 2015-2016 (12 assist) itu juga belum menunjukkan kepiawaiannya melepas umpan yang memicu gol.
Tak adil memang membandingkan Pogba, yang notabene berposisi gelandang, dengan Bale serta Ronaldo. Keduanya bermain lebih dekat dengan gawang.
Bersama United, Pogba memang benar-benar jauh dari gawang. Ia rutin dipasang sebagai salah satu dari jangkar dobel dalam skema 4-2-3-1 Man United racikan Manajer Jose Mourinho.
Pogba seperti berupaya terlalu keras untuk membuktikan kelayakannya menyandang status termahal dunia. Benar, bahwa pemain berusia 23 tahun itu dibekali atribut nyaris lengkap.
Ketika ditanya oleh legenda Prancis, Thierry Henry, terkait atribut terbaik, Pogba bahkan tak bisa menjawab karena ia mengaku bagus dalam sejumlah hal.
Pogba didukung postur dan fisik kuat sebagai modal memenangi perebutan bola. Ia punya dribel oke serta langkah lebar guna menginisiasi serangan cepat nan mematikan. Jangan lupakan pula tendangan geledek andalannya.
Cuma, performanya bersama United belum benar-benar memesona karena Pogba masih terlalu bernafsu untuk melibatkan diri dalam setiap situasi. Ia berada di mana-mana dan sering tak taat posisi.
Barangkali Pogba mesti kembali mengingat anjuran pelatihnya semasa kecil di US Roissy.
“Pogba suka sekali menggiring bola dan melewati lawan. Setiap bertanding, ia selalu ingin mendribel. Saya kemudian menasihatinya agar bermain lebih simpel,” kata Sambou Tati, eks pelatih Pogba di US Roissy-en-Brie.
[video]http://video.kompas.com/e/5170073556001_v1_pjuara[/video]
Editor | : | Weshley Hutagalung |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar