Triyaningsih (29) telah menjajal berbagai turnamen level nasional hingga internasional. Dia bahkan tampil di Olimpiade London 2012 pada nomor lari maraton. Perempuan mungil ini pun memiliki rekor nasional di nomor lari maraton, half-marathon, 10.000 meter, dan 5.000 meter.
Penulis: Aprelia Wulansari
Prestasi tersebut tak membuat perempuan yang akrab disapa Tri ini besar kepala. Tri malah selalu terlihat santun dan bersahaja. Tak hanya itu, peraih 10 emas di SEA Games tersebut juga selalu mengingat keluarga.
“Keluarga selalu memberikan dukungan buat saya,” ucap Triyaningsih.
Dukungan moral sang kakak, Ruwiyati (39), yang merupakan eks pelari nasional juga terlihat nyata ketika Tri hanya meraih perak di nomor lari 5.000 meter di PON Jabar 2016.
Ruwi, sapaan akrabnya, terlihat memberikan semangat kepada sang adik yang seharusnya bisa meraih emas.
“Saya dulu juga atlet dan paham bagaimana rasanya mengejar gelar juara. Kekalahan itu ada untuk mengajarkan kepada kita bahwa untuk menjadi juara diperlukan usaha. Jadi, kalau menang terus, kita tak akan belajar,” ucap Ruwi, yang kini telah menjadi ibu dari dua anak itu.
“Tri itu kuat. Dia malah lebih kuat daripada saya. Saya yakin dia bisa menghadapi ini. Sebagai kakak, saya selalu mendukung dia karena keluarga adalah tempat yang selalu ada ketika dia menghadapi kendala apa pun,” tutur eks atlet Jateng itu.
Ya, prediksi Ruwi tepat. Tri kembali berjaya di PON 2016 di dua nomor selanjutnya yang dia ikuti dengan meraih emas di nomor lari 10.000 meter dan maraton.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA No. 2.706 |
Komentar