Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Riedl Fokus Tingkatkan Ketahanan Fisik Pemain Timnas

By Rabu, 12 Oktober 2016 | 09:31 WIB
Kemelut di pertahanan Indonesia saat menjamu Vietnam  di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Minggu (9/10/2016).
SUCI RAHAYU/JUARA.net
Kemelut di pertahanan Indonesia saat menjamu Vietnam di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Minggu (9/10/2016).

Mengacu pada dua laga uji coba kontra Malaysia (3-0) dan Vietnam (2-2), pelatih Alfred Riedl mulai mengeluhkan kualitas tim, terutama dari segi fisik.

Penulis: Kukuh Wahyudi/Gonang Susatyo

Pelatih asal Austria itu mengatakan bahwa kondisi fisik Boaz Solossa dkk belum ideal. Bila hal ini tak segera diperbaiki, timnas hanya akan jadi pelengkap Piala AFF tanpa mampu berbicara banyak.

“Pertandingan internasional berada di tempo yang lebih cepat dari pertandingan klub. Para pemain mengalami kesulitan dalam hal fisik,” tutur Riedl.

Karena itu, di pelatnas selanjutnya pada 20 Oktober-1 November, menu latihan fisik bakal mendapat porsi lebih besar agar pemain bisa naik level.

Dalam lima pemanggilan pemain sebelumnya (termasuk vs Vietnam), Riedl dan tim pelatihnya memang hanya fokus ke sisi taktik dan teknik.

Baca Juga:

“Pemain dalam kondisi kelelahan usai mengikuti turnamen sehingga kami hanya memberikan latihan ringan. Selain itu, dengan pelatnas yang hanya tiga hari, kami juga tidak mungkin menerapkan latihan fisik,” ucapnya.

Tak 100 Persen

Di pelatnas keenam mulai akhir Oktober 2016, Riedl memang memiliki waktu lebih banyak untuk menggeber fisik pemain. Total 12 hari bisa dimanfaatkannya untuk meningkatkan kekuatan, ketahanan, dan kelincahan Fachrudin Aryanto cs.

Namun, tahapan ini bukan menjadi hal umum dalam persiapan tim. Bisanya, menu latihan fisik ada di periode pertama. Tapi, Riedl menempatkannya di pertengahan.

Terlebih lagi, sudah memasuki satu bulan terakhir dari ajang yang akan diikuti sehingga rawan membuat kebugaran pemain malah melorot.

“Riedl punya cara tersendiri. Toh latihan fisik era sekarang tak melulu fisik 100 persen. Dengan waktu yang mepet, dia akan memprioritaskan latihan yang hanya akan berguna dalam pola permainannya. Tidak yang lain,” kata Danurwindo, pelatih senior nasional.

Pandangan serupa juga diutarakan pelatih Gresik United, Eduard Tjong.

“Riedl tentu sudah menyiapkan program dengan mendahulukan taktik dan teknik. Dia ingin mematangkannya sebelum melangkah pada fisik. Bagi saya itu tak masalah,” ujar eks pelatih timnas U-19 itu.

Butuh Pelatih Fisik?

Sementara itu, komposisi tim pelatih tanpa diisi pelatih fisik menjadi tanda tanya. Mampukah Riedl cs meningkatkan fisik pemain ke level ideal?

“Saya berharap timnas memiliki pelatih fisik berkualitas. Fisik menjadi modal penting dalam semua pola permainan sehingga perlu diperhatikan 100 persen," ucap Salahuddin.

"Salah satu caranya adalah menempatkan pelatih fisik di dalamnya," tutur jebolan skuat SEA Games 1991 yang mendapat tempaan fisik dari pelatih Anatoli Polosin.

Berbeda dari Salahuddin, Danurwindo mencoba percaya kepada kualitas Riedl.

“Seharusnya memang ada pelatih di setiap bidangnya. Tetapi, kalau memang Riedl cukup menguasai, saya rasa tak masalah tanpa pelatih fisik,” ujarnya.

Pada era sebelumnya, khususnya di Piala AFF 2014, Riedl menempatkan Muchtar sebagai pelatih fisik di timnas.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Jalu Wisnu Wirajati
Sumber : Tabloid BOLA


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X