Nahas bagi Indonesia, dua pemain mengalami cedera pada laga pertama. Mereka pun tidak berdaya dan kalah 0-4 dalam duel ulangan.
Meski begitu, Saelan tetap dikenal sebagai salah satu aktor penting dalam sejarah sepak bola Indonesia. Terlebih lagi, Uni Soviet mengakhiri Olimpiade dengan medali emas.
Berkat aksinya menahan Uni Soviet pula, Saelan mengundang atensi dari Presiden Soekarno.
"Bung Karno mengenal saya berkat Olimpiade Melbourne. Beliau tanya siapa ayah saya, Amin Saelan pendiri Taman Siswa Makassar," tutur Saelan.
Seusai Saelan mundur, sosok pengawal di jala Indonesia terus beberapa kali berganti wajah. Ada Hendro Kartiko, Kurnia Sandy, dan kini Kurnia Meiga.
Hanya, hingga Saelan tutup usia pada Senin (10/10/2016), prestasinya menahan Uni Soviet masih tiada dua.
Selamat jalan, Saelan...
PSSI Turut Berduka CIta Atas Meninggalnya Maulwi Saelan ... https://t.co/mI2MNJs33Z pic.twitter.com/pQjjWvpnCf
— PSSI - FAI (@pssi__fai) October 10, 2016
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | Harian Kompas |
Komentar