Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Kisah di Balik Baju Robek Gerard Pique yang Berujung Keputusan Pensiun

By Septian Tambunan - Senin, 10 Oktober 2016 | 18:36 WIB
Bek tengah Spanyol, Gerard Pique (kiri), berduel dengan pemain Albania, Ansi Agolli, dalam laga Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2018 di Stadion Loro Borici, Minggu (9/10/2016).
GENT SHKULLAKU/AFP
Bek tengah Spanyol, Gerard Pique (kiri), berduel dengan pemain Albania, Ansi Agolli, dalam laga Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2018 di Stadion Loro Borici, Minggu (9/10/2016).

Bek Spanyol, Gerard Pique, terlihat menggunakan baju yang memiliki bekas robekan pada bagian lengan dalam laga Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2018 kontra Albania di Stadion Loro Borici, Minggu (9/10/2016). Seusai laga, dia mengumumkan keputusan pensiun.

Kendati La Furia Roja menang 2-0 dalam laga tersebut berkat gol dari Diego Costa (menit ke-55) dan Nolito (63'), tetapi perbincangan terkait kostum robek Pique belum selesai.

Pique dituduh di media sosial telah memotong lengan baju bagian bawah karena menolak warna bendera Spanyol. Pique lahir di Barcelona dan menjadi bagian dari daerah Catalonia.

Ada sentimen negatif dari orang Spanyol terhadap Catalonia yang selalu mengumandangkan isu separatis. Ternyata, corak merah-kuning di lengan kostum Spanyol memang cuma terdapat pada baju lengan pendek.


Para pemain Spanyol merayakan gol yang dicetak ke gawang Albania dalam laga Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2018 di Stadion Loro Borici, Minggu (9/10/2016).(ANDREJ ISAKOVIC/AFP)

"Baju lengan panjang tidak memiliki garis merah dan kuning seperti yang pendek dan saya selalu bermain dengan lengan panjang. Saya memotong baju saya karena lengannya terlalu pendek. Lalu, mereka mengganggu saya," kata Pique.

Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF) kemudian mengeluarkan pernyataan untuk menepis fitnah yang menimpa Pique.

Baca Juga:

"Mengingat kontroversi atas potongan lengan pada baju internasional Gerard Pique, RFEF ingin mengklarifikasi bahwa baju Adidas dengan lengan panjang tidak terdapat corak bendera Spanyol. Federasi Sepak Bola Spanyol ingin menunjukkan dukungan untuk Gerard Pique atas kontroversi pemotongan baju lengan panjang dalam pertandingan melawan Albania," tulis pernyataan RFEF.

Pernyataan RFEF terbukti dengan baju lengan panjang yang dikenakan Sergio Ramos. Kostum sang kapten juga tidak memiliki corak warna merah dan kuning.

Tanpa disangka, tudingan negatif terhadap Pique membuat dirinya mengambil tindakan yang tidak terduga.

"Saya telah mencoba segalanya, tetapi saya tidak tahan lagi," ujar Pique.

"Masalah lengan baju hari ini menjadi puncaknya. Mereka telah berhasil membuat saya kehilangan kegembiraan membela Spanyol. Meskipun setelah Piala Dunia Rusia saya baru akan berusia 31 tahun, saya akan pergi," tuturnya lagi.

Pique menjadi palang pintu andalan La Furia Roja saat meraih Piala Dunia 2010 dan Piala Eropa 2012. Catatan 85 penampilan membuktikan kapasitas dia di jantung pertahanan Spanyol.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Aloysius Gonsaga
Sumber : Telegraph, BBC, Mundo Deportivo


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X