"Perjuangan tim menunjukkan mereka punya karakter yang hebat. Kami sempat terlelap selama 10-15 menit, tapi mampu bangkit kembali dan berusaha keras memenangi laga. Hal itu membuktikan bahwa kami bisa meraih sesuatu yang sangat baik," ujar Ventura lagi.
Baca Juga:
- Parade Pemain Terbaik Arsenal pada Era Arsene Wenger
- Hikmah di Balik Start Terburuk Barcelona dalam 11 Musim Terakhir
- PSSI-nya Inggris Undang Roberto Mancini, Kode buat Calon Pelatih?
Setelah terlelap dan menderita dua gol dari Makedonia, Ventura merombak strategi.
Ia mengubah pola 3-5-2 yang dipakai sebagai pedoman awal menjadi 4-3-3, ditandai oleh masuknya Nicola Sansone dan Marco Parolo (menit ke-64).
Dengan skema yang lebih ofensif, tekanan ke area pertahanan Makedonia mengalir lebih intensif. Musuh berhasil dipukul balik hingga lahirlah dua gol Immobile.
"Kami mengubah sistem pada fase-fase terakhir pertandingan dan menekan lawan mundur ke wilayah pertahanan mereka. Masih banyak hal yang harus kami tingkatkan. Secara perlahan, tim ini terus mendekati target yang kami harapkan," ujar pelatih berusia 68 tahun itu.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Berbagai sumber |
Komentar