Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Kesalahan Para Pemain Italia Terjadi karena Kurang Pengalaman

By Beri Bagja - Senin, 10 Oktober 2016 | 06:29 WIB
Pelatih timnas Italia, Giampiero Ventura (kanan), merayakan gol yang dicetak Ciro Immobile ke gawang Makedonia dalam laga Kualifikasi Piala Dunia 2018 di Filip II Arena, Skopje, 9 Oktober 2016.
CLAUDIO VILLA/GETTY IMAGES
Pelatih timnas Italia, Giampiero Ventura (kanan), merayakan gol yang dicetak Ciro Immobile ke gawang Makedonia dalam laga Kualifikasi Piala Dunia 2018 di Filip II Arena, Skopje, 9 Oktober 2016.

Setelah dibuat deg-degan sepanjang laga, Italia akhirnya pulang dengan kemenangan 3-2 dari kandang Makedonia dalam laga Kualifikasi Piala Dunia 2018 Grup G di Filip II Arena, Skopje, Minggu (9/10/2016).

Italia sempat berada dalam kondisi tertinggal 1-2 dari Makedonia sampai menit ke-74.

Keuntungan bagi Gli Azzurri (Si Biru) datang berkat torehan dua gol Ciro Immobile dalam seperempat jam terakhir laga hingga membuat sang tamu menang dramatis 3-2.

Pasukan Giampiero Ventura pun pulang dengan catatan penting mengenai rapuhnya pertahanan mereka.

Dua gol kebobolan Italia terjadi karena kesalahan dan lemahnya koordinasi awak tim di lini tengah dan belakang.

Ventura menilai rangkaian kesalahan itu muncul karena faktor minimnya jam terbang sejumlah pemain dalam laga level tinggi.

"Sekitar 90 persen kesalahan kami terjadi karena kurangnya pengalaman. Ketika ada banyak pemain muda di lapangan, kami harus bersabar," ujar Ventura kepada Rai Sport.

Alibi Ventura soal minimnya pengalaman tergambar dalam data. Dari 11 pemain dalam susunan awal, sebanyak 5 orang di antaranya berusia di bawah 25 tahun.

Mereka ialah Mattia De Sciglio (23), Alessio Romagnoli (21), Marco Verratti (23), Federico Bernardeschi (22), dan Andrea Belotti (22).

Namun, pada akhirnya mereka bangkit mengatasi defisit. Ventura memuji kemampuan pasukannya melakukan comeback.

"Perjuangan tim menunjukkan mereka punya karakter yang hebat. Kami sempat terlelap selama 10-15 menit, tapi mampu bangkit kembali dan berusaha keras memenangi laga. Hal itu membuktikan bahwa kami bisa meraih sesuatu yang sangat baik," ujar Ventura lagi.

Baca Juga:

Setelah terlelap dan menderita dua gol dari Makedonia, Ventura merombak strategi.

Ia mengubah pola 3-5-2 yang dipakai sebagai pedoman awal menjadi 4-3-3, ditandai oleh masuknya Nicola Sansone dan Marco Parolo (menit ke-64).

Dengan skema yang lebih ofensif, tekanan ke area pertahanan Makedonia mengalir lebih intensif. Musuh berhasil dipukul balik hingga lahirlah dua gol Immobile.

"Kami mengubah sistem pada fase-fase terakhir pertandingan dan menekan lawan mundur ke wilayah pertahanan mereka. Masih banyak hal yang harus kami tingkatkan. Secara perlahan, tim ini terus mendekati target yang kami harapkan," ujar pelatih berusia 68 tahun itu.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Beri Bagja
Sumber : Berbagai sumber


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X