Semangat merah-hitam Milan mulai terlihat di atas lapangan dan kini sedang diupayakan juga muncul di jajaran direktur klub.
Corak merah-hitam Il Diavolo memang kurang kentara di sektor tersebut seiring minimnya bandiera (simbol klub) yang memangku jabatan.
Kapten legendaris Milan, Franco Baresi tak menduduki posisi strategis. Baresi "hanya" bertugas sebagai duta klub sementara Filippo Galli mengisi pos kepala akademi.
Penghargaan Milan kepada para eks bintang klub dianggap sangat kurang. Bandingkan saja dengan Inter dan Juve yang memberikan jabatan Wakil Presiden kepada legenda mereka: Javier Zanetti (Inter) dan Pavel Nedved (Juventus).
Bandiera
Roma telah melowongkan satu kursi direktur kepada Francesco Totti andai sang penyerang memutuskan gantung sepatu pada akhir musim 2016-2017.
Bahkan, Bologna memercayakan posisi manajer tim kepada Marco Di Vaio. Padahal, Di Vaio sebenarnya kurang layak masuk kategori bandiera Bologna mengingat ia lahir di Roma dan cuma empat musim berkarier di klub asal Emilia-Romagna itu.
Perihal itulah yang ingin diubah oleh kepengurusan Il Diavolo di bawah pemilik baru asal China, Sino-Europe.
Manajemen anyar yang sedang dihimpun oleh Marco Fassone sekarang ingin membuka pintu lebar-lebar bagi barisan legenda yang selama ini tenaganya hanya digunakan untuk melakoni partai ekshibisi bersama Milan Glorie.
Salah satu legenda yang getol didekati Fassone adalah Paolo Maldini, kapten Il Diavolo yang memenangi trofi Liga Champion 2003 dan 2007.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar