Pemimpin liga dan tidak terkalahkan. Menjadi pemuncak banyak aspek seperti el pichichi dan el zamora. Memang La Liga baru melewati jornada ketujuh, tetapi Atletico adalah penghuni yang layak di posisi tersebut.
Penulis: Rizki Indra Sofa
Start Atletico sebetulnya tak terlalu istimewa, empat kali menang dan tiga kali seri, sama dengan Real Madrid. Atletico berhak memuncaki klasemen lantaran lebih baik dari sisi selisih gol (+12) ketimbang Madrid (+9).
Perhitungan head-to-head belum dipakai lantaran kedua tim belum berjumpa sama sekali.
Koleksi 15 angka dari tujuh pekan perdana bukan yang terbaik buat Atletico. Bandingkan misalnya dengan start musim 2013/14, di mana mereka mengambil penuh 21 angka dari tujuh pertandingan alias selalu menang.
Kendati demikian, situasi saat ini lebih spesial. Meski cuma meraup 15 angka, Atleti sudah berada di singgasana. Mereka memuncaki klasemen sementara.
Ada Antoine Griezmann juga di podium teratas el pichichi alias orang tertajam La Liga.
Penyerang Prancis tersebut sudah bikin enam gol dari enam laga. Jumlah itu pun lebih banyak dari koleksi total dua superstar La Liga: Lionel Messi (4 gol) dan Cristiano Ronaldo (1).
Dari sisi el zamora, Atletico bisa meneruskan tradisi pertahanan beton mereka.
Los Colchoneros cuma dua kali kebobolan, rekor paling oke bukan hanya di Spanyol, tapi juga di enam liga elite Eropa bersama Bayern Muenchen.
Wajar kalau sang presiden klub, Enrique Cerezo, begitu semringah melihat pencapaian Atletico. Mereka tak pernah secepat ini memuncaki klasemen sementara La Liga.
"Start kami musim ini bukannya bagus, tapi magnifico (luar biasa). Kami tak terkalahkan, peringkat pertama di La Liga dan fase grup Liga Champion. Saya mempunyai keyakinan, inilah tim terbaik yang pernah dimiliki Atletico," ucapnya seperti dilansir Marca.
"Tapi, sekarang baru di awal musim. Banyak hal bisa terjadi sampai Mei. Kami harus waspada. Seperti yang dikatakan pelatih, jalani pertandingan satu demi satu," kata Cerezo lagi.
Tim terbaik Atletico sepanjang masa. Sebuah label yang menjadi beban luar biasa untuk Griezmann dkk. Lebih baik dari tim Atletico kampiun La Liga 2013/14 dan peraih doblete La Liga-Copa del Rey 1995/96?
Perdebatan bakal panjang, tetapi keyakinan Cerezo sahsah saja. Dia orang yang pantas memberikan penilaian.
Yang jelas, opini Cerezo amat masuk akal.
Dari sisi konsistensi, Atletico bersaing terus di ajang domestik melawan dua monster La Liga, Real Madrid dan Barcelona dengan segala kelebihannya, serta amat kompetitif di ajang antarklub Eropa dalam empat tahun terakhir.
Apalagi, pelatih Diego Simeone bisa terus menjaga rasa lapar anak asuhnya. Atleti bertarung dengan kengototan, intensitas, daya juang, dan agresivitas yang sama.
Di sisi lain permainan, sang pelatih asal Argentina itu semakin berani mengekspansi pilihan gaya pemikiran.
Mulai dari menandemkan Koke-Gabi di lini tengah sampai lebih berani mendominasi pertandingan, tak melulu reaktif dengan ciri khas serangan balik mematikan.
Koke-Gabi merupakan kombinasi brilian, visi ofensif-kreator Koke yang diplot bareng karakter defensif Gabi. Biasanya, Simeone lebih gemar menandemkan Gabi dengan sosok defensif lain semodel Thiago atau Augusto Fernandez.
Dampak perubahan terasa jelas. Dibandingkan musim lalu, Atletico lebih sering menembak. Persentase gol dari situasi permainan terbuka lebih banyak. Ball possession lebih besar. Ketergantungan gol situasi bola mati berkurang.
Intinya, Atletico terus berevolusi menjadi lebih baik.
Simeone pernah bilang kalau dia tak tahu cara lain selain apa yang dia terapkan di Los Colchoneros sekarang, gaya spesial bernama Cholismo, tapi Atleti juga menunjukan mereka bisa beradaptasi sesuai kebutuhan di sebuah pertandingan.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA No.2.705 |
Komentar