Statistik pada partai melawan Roma memperlihatkan dominasi Banega dalam mengalirkan bola di antara para pemain Inter.
Namanya berada di posisi teratas statistik jumlah sentuhan bola, operan kunci, operan, dan operan jauh.
Sayang, penampilan superior itu tidak membuahkan kemenangan buat Inter. Tapi, sebagai "pemimpin" tim, Banega segera bertindak layaknya seorang komandan.
Dia mengajak teman-temannya bangkit.
"Kami harus belajar melakukan start bagus pada 15-20 menit pertama. Jangan hanya bereaksi setelah tertinggal," katanya seperti dikutip dari Inter Channel.
Setidaknya Inter memasuki libur kompetisi dengan pengetahuan bahwa perekrutan terpentingnya mulai memenuhi ekspektasi.
Lebih ke Depan
Sekarang tinggal bagaimana pelatih Frank de Boer mengeksploitasi kemampuan terbaik Banega yang sudah mulai keluar. Sang allenatore kelihatan telah paham bagaimana menempatkan Banega.
Akhir-akhir ini, termasuk waktu melawan Roma, pemain berusia 28 tahun itu ditempatkan di belakang Mauro Icardi dalam formasi 4- 2-3-1. Persis seperti perannya belakangan di Sevilla.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA No.2.705 |
Komentar