Terlalu prematur memang menilai kinerja pelatih saat Lopetegui baru melewati dua pertandingan.
Konsistensi jangka panjang diperlukan oleh Lopetegui agar bisa mendatangkan prestasi tertinggi berupa trofi kejuaraan internasional.
Dalam hal ini, Lopetegui mesti berhadapan dengan tren unik yang kerap dialami pelatih Spanyol setelah memetik kemenangan di dua partai debut, yakni gagal menang di kesempatan ketiga. Situasi ini pernah menimpa Kubala dan Camacho.
Kubala membawa Spanyol menekuk Finlandia (6-0) dan Jerman Barat (2-0), sementara Camacho menghadirkan kemenangan atas Rusia (1-0) dan Israel (2-1). Akan tetapi, kedua pelatih itu sama-sama memetik hasil imbang 2-2 kontra Italia di partai ketiga.
Pengecualian terjadi buat Del Bosque yang terus mendulang hasil positif sampai pertandingan ke-13 sebelum bertekuk lutut 0-2 dari Amerika Serikat di semifinal Piala Konfederasi 2009.
Lopetegui berpeluang melepaskan diri dari tren tersebut dalam laga internasional terdekat. Kebetulan, tim yang akan dihadapi serupa dengan Kubala dan Camacho, yaitu Italia, pada matchday ke-2 Kualifikasi Piala Dunia 2018, Kamis (6/10) atau Jumat pukul 01.45 WIB.
Jadi, pilih mengekor Del Bosque atau Kubala-Camacho, Lopetegui?
Editor | : | Weshley Hutagalung |
Sumber | : | Tabloid BOLA No. 2.704 |
Komentar