Balik ke pernyataan di atas, start Madrid era Zizou di liga 2016/17 kini tercatat empat kali menang dan tiga hasil seri, mengemas 16 gol dan tujuh kali kebobolan.
Empat kemenangan yang secara objektif menurun kualitasnya. Tiga poin sensasional di Anoeta diambil dari Real Sociedad (3-0) di jornada
pembuka. Setelah itu, tiga poin susah-payah didapat dari Celta Vigo di Bernabeu (2-1).
Madrid kebobolan terlalu banyak kontra Osasuna (5-2) dan relatif tak istimewa di Cornella-El Prat kontra Espanyol (2-0). Plus tiga hasil seri beruntun, Madrid mengemas 15 poin dari tujuh pertandingan.
Faktanya, jumlah ponten yang sama diraih Benitez pada periode serupa musim lalu! Tim asuhan Rafa malah lebih baik dalam hal kebobolan (3 gol) dan cuma kalah tajam satu gol dari start Madrid era Zizou.
Nah, dengan kondisi serupa itu, Rafa lantas tak mampu mereparasi situasi hingga akhirnya dipecat Los Blancos per Januari 2016.
Memang banyak faktor yang bikin Rafa dipecat. Tapi, apabila situasi ini tak kunjung membaik, bukan mustahil Zizou juga bakal bernasib sama dengan pendahulunya, dipecat sekitar Januari!
Untuk mencegah kemungkinan terburuk itu, Zizou mengakui dia sebetulnya sudah tahu kelemahan tim: tak intens sejak awal laga.
Zizou butuh anak asuhnya buat cepat ngebut sejak start, unggul sedini mungkin. Situasi itu yang tak kunjung terjadi. Madrid musim ini sering melempem di awal laga dan baru panas menjelang bubar babak pertama dan sepanjang babak kedua.
Setali tiga uang, start melempem juga dijalani superstar sekaligus mesin gol utama mereka, Cristiano Ronaldo.
Dengan kata lain, ada korelasi meski tak langsung antara ketumpulan CR7 di awal musim dengan keterpurukan atau krisis Madrid.
Kapten Portugal itu baru bikin satu gol dari empat partai pertama yang ia jalani bersama Madrid di liga musim ini. Dengan satu gol dari empat laga, Ronaldo resmi menjalani start musim terburuknya di Bernabeu, sama dengan musim 2010/11.
Gol tunggal tadi ia bukukan ke gawang Osasuna. Setelahnya, Ronaldo tumpul kala melawan Villarreal, Las Palmas, dan Eibar, tiga partai liga terakhir Madrid yang berujung hasil imbang.
Dengan kata lain, ada korelasi meski tak langsung antara ketumpulan CR7 di awal musim dengan keterpurukan atau krisis Madrid.
Kalau Zizou mau Madrid keluar dari krisis, untuk menghindari bencana pemecatan, dengan lebih tajam di awal laga, ia harus bisa memastikan mesin gol tim dari sisi Ronaldo mulus lagi.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA No.2704 |
Komentar