Kemenangan 1-0 Atletico Madrid atas Bayern Muenchen di matchday II Liga Champions (28/9/2016) seharusnya bisa memantapkan hati pelatih Diego Simeone. Sudah waktunya Jorge Resurreccion Merodio alias Koke dipatenkan di posisi gelandang tengah.
Penulis: Dwi Widijatmiko
Koke bermain di posisi tersebut saat melawan Muenchen. Menghadapi salah satu lini tengah terbaik di Eropa, yang diperkuat Xabi Alonso, Thiago Alcantara, dan Arturo Vidal, ia tampil begitu impresif.
Koke membuat 68 operan dengan 58 di antaranya akurat. Jumlah itu paling banyak di antara semua pemain yang merumput.
Penampilan seperti itu bukan baru kali ini dipertontonkan oleh Koke. Pada La Liga musim ini dia sama impresifnya untuk urusan volume melakukan operan.
Baca Juga:
- Griezmann Merasa Belum Sejajar dengan Messi dan Ronaldo
- Bantahan Moratti soal Jabatan Presiden Inter Milan
- Ketika Bintang NBA Bertukar Jersey dengan CR7
Koke rata-rata melepas 80,1 operan per pertandingan. Di antara para gelandang tiga besar La Liga, yaitu Barcelona, Real Madrid, dan Atletico, Koke mengukir jumlah operan paling banyak.
Jagoan Barcelona adalah Sergio Busquets, sementara Toni Kroos merupakan andalan Real Madrid. Kedua pemain itu mantap berposisi sebagai gelandang tengah.
Jadi, selayaknya Koke diberi kepercayaan menempati posisi yang sama. Sejauh ini, Simeone belum 100 persen memercayakan posisi gelandang tengah kepada Koke.
Sepanjang musim ini, ada kalanya pemain produk akademi Atletico sendiri itu dipasang sebagai sayap dalam formasi 4-4-2.
Keberadaan Saul Niguez dan kapten Gabi, yang juga cakap menjadi gelandang tengah, barangkali faktor yang membuat Simeone terkadang menyediakan opsi lain buat Koke.
Namun, kondisi bahwa Koke-lah yang dipercaya berada di jantung permainan tim saat Atletico menghadapi partai berat, seperti melawan Barcelona dan Muenchen.
Hal ini menunjukkan indikasi bahwa Simeone sudah menyadari potensi terbaik pemain yang telah 26 kali memperkuat timnas Spanyol itu.
Komplet
Kebisaan Koke bermain di luar posisi gelandang tengah malah menjadi nilai plus untuknya. Dia begitu subur, bisa dimainkan praktis di titik mana saja di lini tengah.
Mario Suarez, bekas rekan setim Koke yang kini memperkuat Valencia, adalah salah satu yang mengemukakan hal tersebut.
"Bagi saya, jika diperbandingkan dengan Xavi Hernandez, Koke kelihatan lebih komplet. Dia bisa bermain melebar, di tengah, sebagai playmaker," kata Suarez seperti dikutip dari Marca.
"Dia memiliki etos kerja, kualitas, visi, dan set-piece spektakuler. Koke masih berusia 24 tahun, jadi dia punya semuanya untuk menjadi salah satu pemain terbaik di dunia," ucapnya.
[video]http://video.kompas.com/e/5151756825001_v1_pjuara[/video]
Editor | : | Weshley Hutagalung |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar