"Pada laga seperti ini, ketika kami nyaris kalah pada gim kedua, banyak hal berkecamuk dalam pikiran saya dan saya berpikir betapa mengecewakan jika saya kalah," katanya.
"Ada banyak orang yang datang ke hall untuk menonton pertandingan, saya betul-betul merasa tidak bisa menyerah dan itulah yang membuat saya mampu berjuang keras hingga akhir serta mengembalikan arah pertandingan," tutur Lee.
Selama berkarier, Lee menjadi salah satu pemain ganda, baik putra dan campuran, yang disegani.
Khusus untuk pasangan ganda putra Indonesia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, Lee adalah salah satu rival terberat, baik saat berpasangan dengan Ko Sung-hyung maupun Yoo.
Lee tercatat sukses memenangi 43 gelar turnamen superseries, delapan di antaranya diraih pada Korea Terbuka dengan perinciannya enam gelar dari nomor ganda putra dan dua gelar dari nomor ganda campuran.
Lee juga merupakan peraih medali emas Olimpiade Beijing 2008 (nomor ganda campuran bersama Lee Hyo-jung) dan medali emas Asian Games Incheon 2014 (nomor beregu putra).
Lee berhasil menempati peringkat kesatu dunia dengan empat rekan berbeda, Chung Jae-sung, Ko, dan Yoo pada nomor ganda putra, serta Lee (Hyo-jung) pada nomor ganda campuran.
"Terima kasih atas pengertianmu. Ambil waktu istirahatmu dan tenanglah sebelum mengambil langkah berikutnya," ucap Yoo.
Gamsahabnida, Lee Yong-dae!
*catatan:
Annyeong: Sampai jumpa
Gamsahabnida: Terima kasih
Editor | : | Weshley Hutagalung |
Sumber | : | BWF |
Komentar