"Penurunan level hormon testosteron, sebagai contoh, bisa jadi salah satu pemicu terganggunya proses pemulihan otot," ujar Koh.
Itulah alasan kenapa banyak atlet curang yang mencoba menambahkan suplemen ilegal dalam tubuhnya alias doping buat mendongkrak performa. Dari alasan itu pula, tak heran bila performa atlet menurun ketika usia bertambah.
Alasan ilmiah tersebut juga yang membuat Francesco Totti tak dapat lagi menuntut agar terus dimainkan sejak awal ketika AS Roma memiliki jadwal bertandingan. Ia tak bisa melawan waktu. Usianya baru saja menginjak 40 tahun pada 27 September.
Bagi kebanyakan atlet, usia tersebut sudah melewati usia pensiun! Tak heran bila dalam tiga musim terakhir peran Totti sudah sangat terbatas buat Roma.
Lagi-lagi, masa hidup Totti yang sudah lewat empat dekade membuat pelatih utama sejak era Rudi Garcia dan kini Luciano Spalletti bersama tim medis, plus tim kebugaran harus sangat jeli dalam mengatur jatah latihan, masa istirahat, dan tentu saja waktu bermain.
Meski begitu, efek Totti tetap tinggi. Ia sering menjadi pembuat perubahan ketika masuk sebagai pemain pengganti. Waktu bermain yang pendek memungkinkan Totti tetap bisa tampil dengan intensitas tinggi.
Editor | : | Weshley Hutagalung |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar