Jika hanya menghitung laga kandang, AS Roma berhak menyandang penguasa klasemen Serie A.
Penulis: Sapto Haryo Rajasa
Tim berjulukan I Lupi itu meraih nilai sempurna dari tiga pekan, sama dengan yang dicatat Juventus, Napoli, dan Bologna.
Namun, Roma unggul dalam menciptakan gol yang lebih banyak (11) ketimbang Juve dan Napoli (9) atau Bologna (5).
Agresivitas Roma saat berlaga di Olimpico tercermin jelas pada ketajaman Edin Dzeko, Mohamed Salah, Diego Perotti, dan Francesco Totti, yang membagi rata kesebelas gol kandang mereka tersebut.
Ketika giliran laga tandang yang diangkat ke permukaan, posisi Roma sontak merosot ke peringkat 16 klasemen.
Maklum, status mereka di luar ibu kota masih nirkemenangan. Tiga partai tandang berujung satu seri dan dua kali kalah.
Wojciech Szczesny, kiper I Giallorossi, mengungkapkan bahwa isu mental menjadi penyebab kejomplangan hasil tersebut.
“Jika sudah begini, masalahnya bukan lagi soal teknik, tetapi apa yang ada di dalam kepala pemain. Kami harus mulai masuk lapangan dengan sikap yang berbeda,” ucapnya di Sky Sport Italia.
Nah, hal kebalikan justru dialami Internazionale.
Calon lawan Roma pada gelaran giornata 7 Serie A 2016/17, Minggu (2/10), justru berada di tangga teratas klasemen away berkat enam poin yang diraih lewat sepasang kemenangan dan satu kali kalah.
Editor | : | Weshley Hutagalung |
Sumber | : | Tabloid BOLA No.2.703 |
Komentar