Jago Comeback
Tetapi, laju apik Inter di Serie A yang membawa mereka nangkring di peringkat ketiga klasemen overall menjadi kurang relevan ketika berganti ajang ke Liga Europa.
Selain takluk di San Siro dari Hapoel Beer Sheva, Inter juga tumbang di medio pekan saat melawat rumah Slavia Prague.
Artinya, di balik langkah maju yang diperlihatkan pelatih baru mereka, Frank de Boer, Inter masih belum mampu menciptakan grafik konsisten.
Karena itu, tak mengherankan apabila mayoritas bursa taruhan menjagokan Roma untuk memenangi bentrokan ke-167 sepanjang sejarah itu.
Status unggulan Roma disokong kemenangan meyakinkan 4-0 atas Astra Giurgiu. Hasil yang meneruskan laju tanpa kekalahan di Olimpico menjadi 15 partai berurutan, di mana Roma menang 11 kali dan seri 4 kali.
Inter masih belum mendapatkan kepastian perihal bisa tidaknya Joao Mario kembali merumput setelah terlilit cedera.
Tanpanya, Geoffrey Kondogbia tampak belum mampu mengikuti ritme yang diinginkan De Boer. Menurut bos asal Belanda itu, sang gelandang bertahan ini doyan menguasai bola terlalu lama sehingga kerap mengundang bahaya.
Jika lubang di tengah ini kembali terkuak, kecepatan Salah, Perotti, dan Dzeko bisa menghadirkan prahara di lini belakang Inter.
Namun, pantas dicatat bahwa Inter juga punya nilai cemerlang dalam hal menciptakan comeback. Sudah delapan poin berhasil mereka catatkan setelah sempat tertinggal lebih dulu.
PRAKIRAAN FORMASI
ROMA (4-2-3-1)
1-Szczesny, 13-Bruno Peres, 20-Fazio, 44-Manolas, 24-Florenzi, 6-Strootman, 16-De Rossi, 8-Perotti, 4-Nainggolan, 11-Salah, 9-Dzeko
INTER (4-2-3-1)
1-Handanovic, 21-Santon ,24-Murillo, 25-Miranda, 33-D’Ambrosio, 17-Medel, 7-Kondogbia, 44-Perisic, 19-Banega, 87-Candreva, 9-Icardi
Editor | : | Weshley Hutagalung |
Sumber | : | Tabloid BOLA No.2.703 |
Komentar