Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Paris Tak Mengerikan Lagi bersama Emery

By Beri Bagja - Sabtu, 24 September 2016 | 20:45 WIB
Ekspresi pelatih Paris Saint-Germain, Unai Emery, dalam partai Ligue 1 menghadapi Toulouse di Municipal Stadium, 23 September 2016.
PASCAL PAVANI/AFP
Ekspresi pelatih Paris Saint-Germain, Unai Emery, dalam partai Ligue 1 menghadapi Toulouse di Municipal Stadium, 23 September 2016.

Paris Saint-Germain melakoni start yang tidak impresif pada Ligue 1 2016-2017. Pasukan Unai Emery sudah menelan dua kekalahan dalam 7 pekan perdana.

Jumlah sepasang kekalahan yang diderita PSG awal musim ini sudah menyamai total kekalahan mereka sepanjang 2015-2016 di liga!

Emery bakal semakin terpojok karena perbandingan ini. Sebab, PSG musim lalu baru pertama kali takluk pada akhir Februari 2016 di tangan Olympique Lyon.

Musim ini, kubu Paris menyerah di kandang AS Monaco (1-3) dan Toulouse (0-2) saat kompetisi Ligue 1 baru berlangsung sebulan.

Emery yang menggantikan Laurent Blanc per Juni lalu membuat PSG tak lagi mengerikan di hadapan lawan, apalagi jika bermain di luar rumah.

Baca Juga:

Dari 4 laga tandang, Paris mencatat kemenangan dan kekalahan sama banyak. Dua kesuksesan itu pun hanya muncul saat bertemu tim papan tengah, Caen (6-0) dan Bastia (1-0).

Soal kiprah partai away, Emery seperti menularkan rapor buruk saat masih membesut Sevilla. Pelatih berusia 44 tahun itu memang mengantar Sevilla juara Liga Europa tiga musim beruntun.

Hanya, kinerja klub di musim terakhirnya tidak mengesankan. Sevilla asuhan Emery menggoreskan rekor negatif tak pernah menang dalam 19 laga tandang La Liga 2015-2016.

Catatan mereka hanya memetik 9 skor imbang dan 10 kali kalah atau meraup 9 poin dari 57 angka yang tersedia dari partai away!

Pers Prancis menyoroti ketidakmampuan Emery melakukan perubahan krusial terhadap mekanisme tim saat PSG kewalahan di tengah laga.

Ketiadaan sosok pembeda seperti Zlatan Ibrahimovic juga menjadi faktor penting penurunan sengatan Paris di lini depan.

Buat ukuran klub raksasa kaya seperti PSG, mendatangkan paket Grzegorz Krychowiak, Thomas Meunier, Jese, Giovani Lo Celso, sampai Hatem Ben Arfa senilai total 75 juta euro (Rp 1,1 triliun) tak cukup menambal kebintangan Ibra.

Emery berharap pasukannya bisa memperbaiki rapor pada laga-laga berikut.

"Setiap musim itu sulit. Kondisi musim ini bahkan lebih sukar dari sebelumnya. Kami tak perlu khawatir dan hanya perlu kembali bekerja keras," ujar Emery di situs klub.

Masalahnya, sampai kapan petinggi klub sabar terhadap Emery? Namanya kini sudah ramai dikaitkan dengan pemecatan.

Maklum, setelah melakoni 7 partai, PSG melorot ke peringkat ke-3 di bawah Nice dan Toulouse. Jika dibandingkan, dua tim itu seperti kurcaci di hadapan kekuatan finansial raksasa kubu Paris.

[video]http://video.kompas.com/e/5138964209001_v1_pjuara[/video]

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Beri Bagja
Sumber : Berbagai sumber


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X