Lini tengah Inter terlihat tangguh. Atribut fisik sebagai pemain defensif di lini tengah itu yang membuat Mario dibandingkan dengan Fernandinho.
"Jika bekerja sesuai rencana, lini tengah Inter adalah mesin yang sempurna untuk taktik 4-3-3 atau 4-2-3-1 ala De Boer".
Demikian tulis La Repubblica menyoroti kontribusi Mario dengan rekannya di lini kedua Nerazzurri.
What a player #JoaoMario pic.twitter.com/9vQBghZ8sx
— Lorenzo (@NotThatRossi) September 19, 2016
Remember #Melo performances in the first 5 games last season? I do... stop praising players based on 2 matches,be patient #joaomario #fcim
— Comfortably Syd (@BaratAga) September 22, 2016
Ada pula yang membandingkan skill Mario dengan eks gelandang idola Inter yang kini memperkuat Paris Saint-Germain, Thiago Motta.
Hal yang pasti, pria bernama lengkap Joao Mario Naval da Costa Eduardo ini sedang meniti jalur pembuktian kelayakan dirinya dihargai 40 juta euro (Rp 587 miliar).
Angka transfer itu menjadikannya pembelian termahal kedua sepanjang sejarah Inter setelah Christian Vieri (45 juta euro, 1999).
"Saya pikir saat ini Joao Mario menjadi kunci bagi Inter. Ia adalah pemain yang bisa memberikan keseimbangan tim. Mario seperti sosok yang hilang di Inter sejak beberapa musim terakhir," kata pandit Sky Sport Italia, Matteo Marani.
Hanya, ada pula kubu yang menilai publik tak usah memuji berlebihan Joao Mario karena musim baru berjalan prematur.
Musim lalu, Nerazzurri juga dipuji sebagai salah satu kandidat kuat peraih scudetto dan para pemain mereka tampil bagus.
Akan tetapi, Inter tergelincir sejak pergantian tahun dan tak pernah kembali lagi ke persaingan juara setelah itu.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Berbagai sumber |
Komentar